Kasus Antraks di Gunungkidul
Dirkesmavet Kementan RI Tinjau Vaksinasi Antraks di Semanu Gunungkidul
Kunjungan tersebut dilakukan sebagai respon atas kasus antraks yang terjadi di wilayah tersebut, antara lain dengan melakukan peninjauan.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner (Dirkesmavet), Kementerian Pertanian (Kementan) RI, Syamsul Ma'arif kunjungi peternakan warga Kalurahan Candirejo, Semanu Gunungkidul , Kamis (13/07/2023).
Kunjungan tersebut dilakukan sebagai respon atas kasus antraks yang terjadi di wilayah tersebut, antara lain dengan melakukan peninjauan.
"Kami meninjau pemberian vaksinasi pencegahan antraks di Candirejo ini," kata Syamsul lewat keterangannya.
Vaksinasi dilakukan pada sapi dan kambing di Padukuhan Kropyak, Candirejo.
Baca juga: Kondisi Pasien Antraks di RSUD Wonosari Disebut Semakin Membaik
Direktur yang 7 tahun berpengalaman sebagai dokter hewan ini juga ikut menyuntikkan vaksin.
Syamsul mengatakan vaksin diberikan pada ternak agar kondisinya tetap aman.
Apalagi ternak di Kropyak berdekatan lokasinya dengan Padukuhan Jati yang merupakan zona merah antraks .
"Vaksin ini untuk mengamankan ternak dari sebaran spora antraks lewat udara," jelasnya.
Menurut Syamsul, vaksin diberikan pada ternak yang posisinya 3 sampai 5 kilometer (km) dari zona merah.
Kondisi sapi dan kambing ini pun masih terbilang sehat.
Adanya vaksin akan membuat ternak milik warga menjadi lebih kebal dari penularan antraks .
Meski demikian para peternak juga diminta untuk melakukan antisipasi.
"Segera lapor ke petugas kesehatan hewan (keswan) jika ada ternak yang sakit, agar segera ditindaklanjuti," ujar Syamsul.
Baca juga: Catatan Kasus Antraks di Gunungkidul dan Tradisi Mbrandu Menurut Pakar UGM
Ia pun juga meminta warga untuk tidak menyembelih dan mengonsumsi ternak sakit dan mati mendadak.
Sebab kebiasaan tersebut akan memudahkan penularan penyakit dari hewan ke manusia.
Vaksinasi ini dilakukan sebagai rangkaian upaya pencegahan dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul , terutama dari penyebaran antraks .
Kepala DPKH Gunungkidul , Wibawanti Wulandari mengatakan vaksin sebelumnya juga sudah diberikan pada ternak di Padukuhan Jati.
Sebab dari wilayah ini terdapat 12 ternak yang mati karena antraks .
"Kami berikan vaksin ke 77 sapi dan 286 kambing di Padukuhan Jati yang masih sehat sebagai pencegahan," kata Wibawanti.( Tribunjogja.com )
Pemkab Gunungkidul Belum Berlakukan Status KLB Antraks |
![]() |
---|
DPKH Gunungkidul Rampungkan Vaksinasi Antraks di Zona Merah dan Kuning |
![]() |
---|
Tangani Antraks, DPKH Gunungkidul Programkan Vaksinasi Ternak Selama 10 Tahun |
![]() |
---|
Sampel Tanah Negatif Antraks, Warga Semuluh Lor Semanu Tetap Diminta Waspada |
![]() |
---|
Hasil Sampel Tanah Semuluh Lor Semanu Gunungkidul Negatif Antraks |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.