Berita Wonosobo

Menyaksikan 18 Penari Jalani Wisuda Lengger di Dusun Giyanti Wonosobo

Lengger sudah ada sejak dahulu dan hingga kini, masih dilestarikan secara turun temurun melalui tradisi Wisuda Lengger.

Editor: Agus Wahyu
TRIBUNJATENG/IMAH MASITOH
Para penari Lengger menjalani serangkaian prosesi Wisuda Lengger, Sabtu (8/7/2023). 

Setelah itu, penari akan melakukan simpuh lengger dengan cara duduk membungkukkan badan di kaki sesepuh. Semua penari akan berjalan menuju sebuah kolam air dengan membawa sesaji dan satu buah telur yang nantinya akan dilarung.

“Telur yang dilarung memiliki simbol makna tertentu, diharapkan penari Lengger dapat berkembang dan nantinya bermanfaat bagi sesama,” terangnya.

Dengan berjejer memanjang, secara bersamaan penari akan jongkok dan mengulurkan tangan yang berisi sesaji, lantas melarungkannya di kolam air.

Prosesi akan berlanjut malam harinya, yakni prosesi inti Wisuda Lengger. Penari disematkan sampur, kemudian meminum air suci.

“Air suci ini sebagai wujud tolak bala,” imbuhnya.

Dalam prosesi Wisuda Lengger, penari akan mengikrarkan ‘Catur Darma Lengger’ atau 4 hal yang harus dipatuhi seorang Lengger.

“Diharapkan nanti Lengger-Lengger mempunyai kompetensi baik secara teoritis praktik dan menjaga martabat seorang penari Lengger,” sambungnya.

Prosesi Wisuda Lengger akan ditutup dengan pentas Lengger lintas zaman. Mulai Lengger anak-anak, Lengger Sepuh, Lengger Lanang, dan juga Lengger Kreasi. (ayu/tribunjateng.com)

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved