Berita Wonosobo
Menyaksikan 18 Penari Jalani Wisuda Lengger di Dusun Giyanti Wonosobo
Lengger sudah ada sejak dahulu dan hingga kini, masih dilestarikan secara turun temurun melalui tradisi Wisuda Lengger.
Setelah itu, penari akan melakukan simpuh lengger dengan cara duduk membungkukkan badan di kaki sesepuh. Semua penari akan berjalan menuju sebuah kolam air dengan membawa sesaji dan satu buah telur yang nantinya akan dilarung.
“Telur yang dilarung memiliki simbol makna tertentu, diharapkan penari Lengger dapat berkembang dan nantinya bermanfaat bagi sesama,” terangnya.
Dengan berjejer memanjang, secara bersamaan penari akan jongkok dan mengulurkan tangan yang berisi sesaji, lantas melarungkannya di kolam air.
Prosesi akan berlanjut malam harinya, yakni prosesi inti Wisuda Lengger. Penari disematkan sampur, kemudian meminum air suci.
“Air suci ini sebagai wujud tolak bala,” imbuhnya.
Dalam prosesi Wisuda Lengger, penari akan mengikrarkan ‘Catur Darma Lengger’ atau 4 hal yang harus dipatuhi seorang Lengger.
“Diharapkan nanti Lengger-Lengger mempunyai kompetensi baik secara teoritis praktik dan menjaga martabat seorang penari Lengger,” sambungnya.
Prosesi Wisuda Lengger akan ditutup dengan pentas Lengger lintas zaman. Mulai Lengger anak-anak, Lengger Sepuh, Lengger Lanang, dan juga Lengger Kreasi. (ayu/tribunjateng.com)
Wonosobo
Pemerintah Kabupaten Wonosobo
Tari Lengger
Penari Lengger
Wisuda Lengger
Lengger
Kabupaten Wonosobo
Bupati Wonosobo
Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat
Ratusan Massa Aksi Bentrok dengan Aparat Polisi di Wonosobo |
![]() |
---|
Pengurus Baru IDI Wonosobo Harus Tekankan Pentingnya Kode Etik Profesi |
![]() |
---|
Pemkab Wonosobo Raih 3 Penghargaan Proklim dari Kementrian LHK RI |
![]() |
---|
Bupati Wonosobo Pastikan Perbaikan Infrastruktur Jalan Jadi Prioritas Akses Pertanian dan Wisata |
![]() |
---|
Java Balloon Attraction Wonosobo Makin Kuat Posisinya di Pariwisata Nasional |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.