Pemilu 2024

Sebanyak 83.257 Pemilih Pemula Asal Gunungkidul Masuk DPT

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Gunungkidul telah menetapkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Pemilu 2024. Sebanyak 613.155 pemilih masuk dalam DPT.

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Kurniatul Hidayah
dok.istimewa
Ilustrasi Pemilu 2024 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Gunungkidul telah menetapkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Pemilu 2024. Sebanyak 613.155 pemilih masuk dalam DPT.

Ketua KPU Gunungkidul, Ahmadi Ruslan Hani mengatakan pihaknya membagi pemilih berdasarkan berbagai kategori. Salah satunya kelompok usia.

"Kami bagi dari Gen-Z, Milenial, Gen-X, Baby Boomer, dan Lansia," jelas Hani, Selasa (04/07/2023).

Baca juga: Pemkot Yogyakarta Gandeng Mitra Swasta untuk Kelola Sampah Residu Plastik

Pemilih pemula alias Gen-Z (umur 17—24 tahun) menjadi kelompok usia terendah kedua dalam DPT di Gunungkidul. Jumlahnya mencapai 83.257 orang.

Angka ini sedikit lebih banyak dari kelompok lansia (umur 76 tahun ke atas) yang mencapai 37.829. Sementara Milenial (umur 25—39 tahun) mencapai 152.016 pemilih.

"Paling banyak Gen-X (40—55), yaitu 175.501 pemilih, sedangkan Baby Boomer (56—76) ada 164.552 pemilih," ungkap Hani.

Meski begitu, ia mengatakan jumlah pemilih di luar DPT masih bisa bertambah. Nantinya mereka masuk dalam Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) dan Daftar Pemilih Khusus (DPK).

DPTb diterapkan pada calon pemilih yang pindah dari daerah tempatnya memilih. Sedangkan DPK untuk calon pemilih yang belum memiliki KTP-EL dan belum masuk DPT namun berdomisili di Gunungkidul.

"Pemilih khusus nanti cukup datang ke TPS dan menunjukkan KTP-EL sesuai domisili, sedangkan pemilih tambahan akan mendapatkan Form A5," jelas Hani.

Meski pemilih pemula di Gunungkidul terbilang minim, namun partai politik (parpol) peserta Pemilu 2024 tetap membidik mereka. Salah satunya PDIP.

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Gunungkidul, Endah Subekti mengatakan pihaknya menggaet unsur generasi muda sebagai bakal calon legislatif (bacaleg).

Strategi ini dilakukan untuk meraup suara pemilih pemula. Media sosial (medsos) pun akan dimaksimalkan untuk menggalang dukungan hingga suara.

"Pemilih muda ini kan terbilang cerdas, salah satunya karena ada medsos ini," kata Endah. (alx)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved