Kunjungi Taman Bung Karno di Buleleng, Komisi A DPRD DIY Dorong Pemda DIY Bangun Ruang Terbuka Hijau

Komisi A DPRD DIY bersama insan media berkesempatan mengunjungi ruang terbuka hijau (RTH) Taman Bung Karno di Sukasada, Buleleng, Bali, Senin (3/7/202

Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/Hanif Suryo
Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Bung Karno yang terletak di Buleleng, Bali 

"Ada cerita kisah cinta beliau, Ibu Ida Ayu Nyoman Rai Srimben, keluarga di Bale Ageng itu sedikit fanatik dalam pengertian tidak bisa keluar. Sementara Raden Soekemi itu guru di Sekolah Rakyat, sering ke Pura Bale Ageng. Setelah saling kenal, saling cinta beliau menikah dengan Raden Soekemi seorang guru, keluarga juga setuju. Anak pertamanya, Bu Wardoyo dan anak kedua adalah Bung Karno yang lahir di Surabaya," kata Made Budi.

Patung Bung Karno Karya Pematung Bantul

Ikon Taman Bu Bung Karno satu di antaranya ialah patung Bung Karno berbahan logam setinggi 8 meter, yang ternyata karta pematung asal Bantul DI Yogyakarta yakni Rinta Irvanda.

Patung Bung Karno tersebut terbuat dari bahan logam dengan bahan finishing logam campuran tembaga 60-70 persen, ditambah logam lain yakni timah, seng dan alumunium sebanyak 30-40 persen.

Bobot patung ini kurang lebih 1,4 sampai 1,6 ton.

Sosok Sang Proklamator mengenakan peci di kepala, baju safari dengan empat saku dan tangan kanan yang memegang tongkat komando.

Patung Bung Karno itu berdiri menghadap ke timur. Bung Karno adalah tokoh berjuluk Putra Sang Fajar, sehingga patungnya pun dibuat menghadap ke arah matahari terbit.

Di bawah patung itu ada pedestal atau alas monumen yang tingginya 6 meter. 

Pedestal melingkar itu dilengkapi relief tentang perjalanan ayah Bung Karno, Soekemi Sosrodihardjo, mengajar di Buleleng dan bertemu Ida Nyoman Rai.

Selain itu, di bawah pedestal terdapat sejumlah prasasti bertuliskan beberapa pidato dan puisi Bung Karno. Memang tokoh kelahiran 6 Juni 1901 itu bukan hanya dikenal sebagai orator ulung, melainkan juga sosok romantis.

Di RTH Taman Bung Karno tersebut juga terdapat patung Singa Ambara Raja berukuran besar karya I Wayan Wenten, seniman asal Ubud, Gianyar. 

Patung itu menjadi latar belakang panggung terbuka atau open stage untuk berbagai pementasan di Taman Bung Karno.

Suguhan di Taman Bung Karno tak hanya monumen, patung, dan diorama. Ada pula sebuah water fountain atau air mancur berwarna-warni yang akan menjadi atraksi menarik. (Han)

 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved