Berita Jogja Hari Ini

Jelang Playoff IBL 2023, Bima Perkasa Jogja Diterpa Isu Finansial

Jelang babak playoff Indonesian Basketball League 2023 Bima Perkasa Jogja diterpa masalah finansial. Dalam perjanjian terikat hukum sejak Agustus 2022

Penulis: Taufiq Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
Dok Bima Perkasa Jogja
Kapten Bima Perkasa, Nuke Tri Saputra berusaha melewati adangan pemain Prawira Harum Bandung dalam lanjutan IBL 2023 di GOR Among Raga, Jumat (26/5/2023). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Jelang babak playoff Indonesian Basketball League 2023 Bima Perkasa Jogja diterpa masalah finansial.

Dalam perjanjian terikat hukum sejak Agustus 2022 lalu, perihal gaji kontrak dan kebutuhan tim yang menjadi tanggung jawab presiden klub kerap terlambat.

Masalah ini kerap berimbas ke psikologis para pemain termasuk legiun asing.

Cameron Coleman dan Fuquan Niles bahkan mulanya enggan ikut latihan dan main, sebabnya hak-hak mereka belum dituntaskan presiden klub.

Baca juga: Sejahterakan Kehidupan Masyarakat, Pemkab Bantul Berikan Bantuan Pembangunan Rumah Swadaya

Di balik itu rekan satu tim terus memberi dorongan, termasuk Kanca Bima, fans setia Bima Perkasa.

Lantas demi fans dan suporter, kedua pemain akhirnya mau main di seri terakhir di Britama Arena beberapa waktu lalu.

Cam bahkan mencetak 20 poin di laga terakhir.

"Kemarin sempat yang latihan cuma lokal. Asing tidak mau main, kami ada masalah. Saya bilang ke mereka, di sini mata saya sudah berkaca-kaca. 'Saya tidak marah sama kalian kalau tidak latihan, tetapi saya tidak bisa melakukan apa-apa untuk kamu'," kata pelatih Bima Perkasa, Efri Meldi tempo hari.  

Di series terakhir, Bima Perkasa Jogja (BPJ) menuntaskan Indonesia Basketball League (IBL) seri reguler di peringkat enam.

Ini membuat mereka mengamankan satu tempat di babak playoff.

Selanjutnya, skuat besutan Efri Meldi itu akan menghadapi Pelita Jaya di playoff 2023.

Game pertama bakal dihelat di Yogyakarta 30 Juni mendatang.

Tim pelatih tetap serius mematangkan persiapan tim, meski sang presiden klub Hady Effendy menghilang dari tim.

Hady Effendy seharusnya bertanggung jawab atas keseluruhan dana operasional termasuk gaji pemain, pelatih, manajemen, dan ofisial sampai saat ini tanpa kabar sama sekali.

"Kami terus mematangkan persiapan dan dari awal kami tidak pernah pilih-pilih lawan. Target sudah terpenuhi, lolos playoff dan memperbaiki klasemen setelah musim lalu di papan bawah," kata pelatih Bima Perkasa Efri Meldi.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved