Fosil Tulang Gajah Purba di Temukan di Situs Kedung Wedus Blora, Berusia 300 Ribu Tahun

Fosil tulang gajah purba berusia 300 ribu tahun ditemukan oleh warga di Situs Kedung Wedus Desa Kapuan, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
TribunJateng.com/Ahmad Mustakim
Temuan baru 2 fosil tulang gajah purba yang baru ditemukan oleh warga di wilayah Situs Kedung Wedus Desa Kapuan, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, diperkirakan usianya 300 ribu tahun di Rumah Artefak Blora 

TRIBUNJOGJA.COM,BLORA – Fosil tulang gajah purba berusia 300 ribu tahun ditemukan oleh warga di Situs Kedung Wedus Desa Kapuan, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora.

Fosil tulang gajah purba tersebut terdiri dari tulang paha dan tulang betis.

Berdasarkan analisa ahli, fosil tersebut merupakan tulang gajah purba Stegodon.

Fosil tulang paha gajah purba tersebut memiliki berat 70 kilogram dengan panjang 90 centimeter.

Sementara fosil tulang kering memiliki berat sekitar 50 kilogram dengan berat sekitar 50 kilogram dan panjang 80 centimeter.

Lokasi penemuan kedua fosil tulang gajah purba , yakni Situs Kedung Wedus memang banyak ditemukan benda purbakala.

Sebelumnya, juga pernah ditemukan fosil gigi gajah purba Stegodon.

Saat ini, kedua fosil gajah purba tersebut diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Blora melalui Dinas Kepemudaan Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Blora.

Dikutip dari Tribun Jateng, Sub Koordinator Kesejarahan dan Purbakala Dinporabudpar Blora, Eka Wahyu Hidayat mengungkapkan berdasarkan analisa sementara, fosil gajah purba yang ditemukan oleh warga tersebut diperkirakan berusia 300 ribu tahun.

"Temuan berupa fosil paha gajah purba dan tulang kering gajah purba. Itu diperkirakan berusia 300 ribu tahun," ucap Eka Wahyu Hidayat kepada tribunmuria.com, Kamis (22/6/2023).

"Benda tersebut ditemukan di situs Kedung Wedus Desa Kapuan, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora," imbuh Eka Wahyu Hidayat.

Eka Wahyu Hidayat menyebut, fosil gajah purba itu sebelumnya ditemukan oleh warga.

Baca juga: Ini Identitas Korban dan Pelaku Pembunuhan di Manisrenggo Klaten

Kemudian baru diserahkan kepada Pemkab Blora.

"Mereka menemukan di sekitar longsoran tanah. Kemudian tulang itu muncul dan dilaporkan ke kami," tutur Eka Wahyu Hidayat.

Untuk diketahui, tulang gajah yang sudah membatu ini ditemukan warga sekitar dua minggu yang lalu.

Dengan bantuan tim relawan cagar budaya dari Komunitas Forum Peduli Sejarah Budaya Blora (FPSBB) melakukan konservasi, fosil tersebut berhasil diselamatkan dan disimpan di rumah warga sebelum diserahkan ke Pemkab Blora.

"Fosil tulang paha dan tulang kering gajah purba diserahkan ke Pemkab. Sementara nanti akan dirawat dan disimpan di rumah artefak Blora," terang Eka Wahyu Hidayat

Rumah artefak yang dimaksud merupakan tempat penyimpanan cagar budaya yang difasilitasi oleh Pemkab Blora.

Eka Wahyu Hidayat menyebut ukuran dan bobot tulang gajah purba yang ditemukan sangat besar.

"Diperkirakan tulang paha bobotnya 70 kilogram, panjangnya 90 sentimeter. Sementara tulang kering sekitar 50 kilogram, 80 sentimeter panjangnya. Fosil itu usianya sekitar 300 ribu tahun," papar Eka Wahyu Hidayat.

Ketika dilakukan konservasi, tulang gajah purba terlihat separuh di longsoran tanah.

Tulang itu kondisinya utuh dan sempat ada keretakan, namun segera diperbaiki.

Eka Wahyu Hidayat mengatakan, di tempat yang sama, pernah juga ditemukan fosil gajah purba berupa gigi Stegodon.

"Sebelumnya di situs Kedung Wedus juga ditemukan banyak fragmen fauna di sekitar lokasi. (Pernah ditemukan fosil gajah purba Stegodon) Betul, gigi stegodon di sekitar lokasi," ungkap Eka Wahyu Hidayat.

Dirinya berharap, rumah artefak yang berada di Gor Mustika Blora segera ditetapkan menjadi museum.

Berdasarkan edukasi, pengelolaan, potensi sampai tingkatan pemanfaatan yang dilakukan di rumah artefak.

"Rumah artefak menurut saya sudah layak dijadikan sebuah museum. Dengan adanya temuan bari ini, kami mengharap bisa merawat dan menjadi edukasi masyarakat Blora, khususnya adik-adik sekolah bahwa Kabupaten Blora potensi gajah purbanya luar biasa," jelas Eka Wahyu Hidayat.

Dirinya mencontohkan adanya penemuan fosil gajah purba yang utuh dan paling lengkap yang ditemukan di Dusun Sunggun, Desa Medalem, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora pada 2009 lalu.

"Temuan di lapangan, seperti dulu ditemukan di Desa Medalem, Kradenan, Blora fosil gajah purba terlengkap di dunia. Itu tidak bisa dianggap remeh," pungkas Eka Wahyu Hidayat. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved