Demam Berdarah Dengue Mengancam, Kenali Gejalanya

Diketahui berdasarkan laporan ada peningkatan kasus DBD di Jawa Barat tepatnya di Karawang. Hingga Juni 2023 tercatat ada 507 kasus dan 4 orang mening

Editor: Joko Widiyarso
TRIBUN JOGJA/M FAUZIARAKHMAN
Demam Berdarah Dengue (DBD) Mengancam, Kenali Gejalanya 

Selain itu, cara pencegahan lain yang dapat dilakukan adalah melalui vaksin dengue.

Menurut Imran, hal ini menjadi salah satu intervensi yang efektif dalam penanggulangan demam berdarah dengue di Indonesia.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan jika saat ini ada dua jenis vaksin yang sudah mempunyai izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan beredar di pasaran. Dua jenis vaksin ini yaitu vaksin Dengvaxia dan vaksin Qdenga.

Cuaca Panas

Dokter Spesialis Anak RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta, dr. Mulya Rahma Karyanti, Sp.A(K) mengatakan nyamuk demam berdarah dengue akan semakin ganas bila berada di suhu yang tinggi.

Oleh karenanya masyarakat diminta semakin waspada terhadap gigitan nyamuk demam berdarah dengue.

Ia mengatakan jika infeksi demam berdarah dengue disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti betina. Dia membutuhkan darah untuk diisap supaya bisa bertelur.

“Masa inkubasi 5 hingga 10 hari, rata-rata 7 hari sejak gigitan nyamuk sampai timbul gejala," kata dr Mulya.

Gejala-gejala infeksi demam berdarah dengue yang sering terjadi adalah demam mendadak tinggi selama 2 sampai 7 hari. Diikuti dengan muka memerah, sakit kepala, mual kadang muntah.

Gejala lain yang muncul adalah, sakit perut, dan sakit tulang. Sedangkan pada orang dewasa yang sering terjadi adalah ngilu pada tulang sendi, nyeri otot.

Kemudian diare, bintik-bintik merah pada kulit, mimisan, gusi berdarah, muntah darah, hingga buang air besar yang berdarah.

"Kemudian tangan dan kaki dingin dan lembab, lemah, tidur terus," tutupnya.

Peneliti Keamanan dan Ketahanan Kesehatan Global Dicky Budiman, menyebut ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi wabah DBD di Indonesia. Pertama, lakukan penguatan surveilans dan responnya.

"Antara lain bisa mendeteksi lebih cepat, dalam hal ini jentik nyamuk hingga kasus dari demam berdarah," ujarnya.

Tidak hanya itu, perlu ada pengendalian berkala untuk lokasi potensi dimana nyamuk bisa berkembang biak agar bisa dilakukan pencegahan.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved