Berita Jogja Hari Ini

Jokowi Bakal Cabut Status Pandemi Covid-19, Dinkes DIY: Cakupan Vaksinasi Harus Dilengkapi

"Kita tetap persiapan menuju endemi dengan cakupan imunisasinya harus dilengkapi. Harus dipenuhi sampai booster dua," terang Rini, Rabu (14/6/2023).

Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Kurniatul Hidayah
freepik
Ilustrasi vaksin Covid-19 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera mengumumkan status transisi dari pandemi Covid-19 menuju endemi.

Transisi tersebut mempertimbangkan kasus Covid-19 yang dianggap sudah mulai melandai.

Menanggapi hal itu, Kepala Bidang Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY, Setyarini Hestu Lestari menyebut pihaknya telah melakukan sejumlah persiapan untuk menghadapi transisi status pandemi.

Baca juga: Jam Operasional Ditambah, RPH Giwangan Siap Memfasilitasi Penyembelihan Hewan Kurban

Salah satunya dengan mendorong masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 hingga dosis ke-empat atau booster kedua.

"Kita tetap persiapan menuju endemi dengan cakupan imunisasinya harus dilengkapi. Harus dipenuhi sampai booster dua," terang Rini, Rabu (14/6/2023).

Hingga saat ini tercatat ada sekitar 1,3 jua warga di DIY yang telah menjalani vaksinasi booster. Sedangkan untuk booster kedua baru sekitar 40 ribu orang atau 1,5 persen dari total sasaran yang berjumlah 3,1 juta penduduk.

Lebih lanjut, jika status endemi benar diterapkan, pihaknya tetap meminta masyarakat untuk tetap mengenakan masker. Terutama jika dalam keadaan sakit. Hal ini untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19.

Terutama pada kelompok rentan seperti warga berusia lanjut dan warga dengan penyakit penyerta atau komorbid.

"Ketika merasa sakit ya tetap harus pakai masker. Jangan sampai kita jadi sumber penularan," tuturnya.

Rini pun mengimbau kepada masyarakat jika merasakan gejala-gejala terkena virus Corona untuk segera memeriksakan secara mandiri ke fasilitas layanan kesehatan terdekat.

Jika ditemui penularan, rumah sakit akan langsung menginformasikan kepada Dinkes kabupaten atau kota. Puskesmas kemudian akan melakukan tracing pada sumber penularan jika diperlukan.

"Jadi kalau masalah orang sakit dilaporkan dan dikembalikan ke wilayah itu sudah dilakukan oleh kami. Tanpa statement Pak Jokowi kita sudah melakukan hal itu," tandasnya.

Menurutnya, perkembangan kasus Covid-19 di DIY masih tergolong fluktuatif. Namun telah menunjukkan adanya tren penurunan kasus.

Meski demikian, dirinya tetap minta masyarakat waspada. Sebab penurunan kasus diduga juga disebabkan karena semakin sedikitnya minat masyarakat yang melakukan pemeriksaan Covid-19 secara mandiri.

"Sudah fluktuatif naik turun tapi terlihat ada penurunan. Tapi penurunan itu mestinya harus diwaspadai, apakah ini benar-benar turun atau masyarakat yang enggan diperiksa," ungkapnya. (tro)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved