Berita Kota Yogya Hari Ini

Perluas Internet Fiber Optik, Kemkominfo Fasilitasi Kerjasama BUMDes di DIY-Jateng dan ISP

Sebanyak 16 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di DI Yogyakarta dan Jawa Tengah digandeng Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo)

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/Azka Ramadhan
Suasana Workshop Pendampingan Kerjasama BUMDes dan Penyedia Layanan Internet (ISP) yang bergulir di Kota Yogyakarta, Selasa (13/6/2023). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sebanyak 16 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di DI Yogyakarta dan Jawa Tengah digandeng Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) untuk mendukung perluasan jaringan internet fiber optik.

Pendampingan pun mulai digelar lewat agenda Workshop Pendampingan Kerjasama BUMDES dan Penyedia Layanan Internet (ISP) yang bergulir di Kota Yogyakarta, Selasa (13/6/2023).

Ketua Tim Penyediaan Infrastruktur Telekomunikasi Direktorat Pengembangan Pitalebar Kemkominfo RI, Singgih Yuniawan, mengatakan, bahwa hal tersebut merupakan program pemerintah dan masuk dalam Nawa Cita.

Yakni, membangun Indonesia dimulai dari pinggiran, dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam satu kerangka negara kesatuan, demi mendorong kesejahteraan warga masyarakat.

Baca juga: PHRI DIY Masih Menunggu Keputusan untuk Masuk e-Katalog Pemerintah

Akan tetapi, kenyataannya, sampai sejauh ini, belum semua wilayah di Indonesia mempunyai infrastruktur pendukung jaringan telekomunikasi yang mumpuni.

Di beberapa wilayah di Indonesia, katanya, belum ada penyedia layanan internet yang dapat memberikan fasilitasnya sampai ke desa-desa, sehingga warga kesulitan memperoleh sinyal selular, dalam artian koneksinya sangat lambat serta tidak stabil.

"Masyarakat di desa, terutama yang masih bersekolah merasa kesulitan mengerjakan tugas, atau menggali informasi-informasi seputar pengetahuan mereka dari dunia luar melalui media internet," ucapnya.

Upaya pemerataan infrastruktur telekomunikasi terus digalakkan, baik itu dari sisi regulasi maupun upaya-upaya stimulus bagi penyelenggara telekomunikasi lewat program bantuan layanan akses internet fixed broadband.

Upaya lainnya ialah, dengan mendorong kerjasama saling menguntungkan bagi penyelenggara telekomunikasi dengan mitra desa, termasuk BUMDes, yang merupakan lembaga ekonomi di desa.

"BUMDes bisa bekerja sama dengan penyelenggara telekomunikasi, dalam hal ini penyedia layanan jasa internet (ISP). Bentuk kerjasamanya, BUMDes dan Penyedia layanan jasa internet bisa jasa jual kembali (reseller), pembangunan jaringan, pemeliharaan, hingga berbagai turunannya," jelas Singgih.

Ia mengungkapkan, dalam workshop ini, terdapat 16 perwakilan BUMDes dari DIY dan Jawa Tengah, yang mendapat pendampingan Direktorat Pengembangan Pitalebar Kemkominfo RI.

Menurutnya, kondisi desa sebagian besar peserta workshop itu memang baru sebatas tersambung jaringan seluler saja, sehingga koneksi yang didapat pun kurang mumpuni.

"Rata-rata karena faktor geografis. Kalau di Yogya, semua kecamatan sudah masuk fiber optik. Tapi, jika cakupannya dipersempit, masih ada empat desa di Gunungkidul yang belum masuk fiber optik," cetusnya.

Sementara itu, Fatah Yasin dari Ditjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kemendes PDTT RI, berharap, semua pihak bisa mendapat manfaat dari kerja sama ini.

Melalui skema ini, katanya, warga desa dapat diberdayakan untuk mengelola bisnis, atau masalah teknis jaringan telekomunikasi, sehingga tentunya ke depan bisa memperoleh sebuah manfaat ekonomi atas kerjasama tersebut.

"Sedangkan dari ISP mendapat manfaat karena bisa memperluas area layanannya, kemudian lebih efisien dalam penggelaran jaringan dan pemeliharaannya. Jadi, workshop bertujuan mendampingi proses kerja sama BUMDes dan ISP," tandasnya. (aka)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved