Dindikbud Purworejo Catat 7.465 Anak Mendaftar PPDB SD 2023, Didominasi Jalur Zonasi

Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini

TRIBUNJOGJA.COM, PURWOREJO - Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, telah berakhir beberapa waktu lalu. 

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Purworejo mencatat ada sebanyak 7.465 anak yang mendaftar PPDB SD pada tahun ini.

Dari jumlah tersebut jalur zonasi memiliki peminat tertinggi dengan total 6.930 pendaftar. 

Baca juga: Kabar Terbaru Tentang Konser Coldplay Di Jakarta, Ini Kata Sandiaga Uno

Pasalnya, pada tahun ini jalur zonasi PPDB SD di Kabupaten Purworejo mendapat alokasi kuota 70 persen.

Sedangkan, untuk jalur afirmasi PPDB SD 2023 mendapat kuota 15 persen dan jalur perpindahan orang tua 5 persen. 

"Total pendaftar PPDB SD ada 7.465 anak, paling banyak lewat jalur zonasi 6.930 orang. Kemudian yang mendaftar lewat jalur afirmasi ada 531 anak dan perpindahan orang tua 4 anak," ungkap Umul Hidayah, Anggota Tim PPDB SD Dindikbud Kabupaten Purworejo, Senin (12/6/2023). 

Ia merincikan dari data yang ada, peserta jalur zonasi paling banyak mendaftar ke SD Negeri Purworejo dengan jumlah 73 orang.

Begitu juga peserta jalur perpindahan orang tua, paling banyak mendaftar ke SD Negeri Purworejo dengan jumlah 2 anak. 

Sementara itu, untuk peserta jalur afirmasi didominasi mendaftar ke SD Negeri Kedung Pucang, SD Negeri Pekutan, SD Negeri Sidomulyo Purworejo, dan SD Negeri Tambakrejo, dengan jumlah masing-masing delapan orang pendaftar. 

Menurut Umul, ada sejumlah kendala yang terjadi selama membuka pendaftaran PPDB SD 2023. Satu di antaranya karena Kartu Keluarga (KK) pendaftar belum genap satu tahun. 

"Semisal ada calon pendaftar yang memiliki KK baru dan belum ada satu tahun, itukan termasuk bermasalah. Padahal sekarang pembuatan KK baru kan bukan karena pindahan, jadi solusi yang kami ambil adalah melakukan pengecekan atau penyesuaian dengan KK lama," jelas Umul.

Kendati demikian, KK baru belum genap satu tahun tetap bisa dipakai untuk melakukan pendaftaran PPDB SD.

Dengan catatan ada dokumen lain yang bisa memperkuat keberadaan KK baru tersebut, semisal surat keterangan domisili dari Kepala Desa setempat. 

"Jadi kami tetap melihat situasi kondisi (sikon) agar tidak merugikan anak-anak. Semisal, kemarin ada anak dari Gunung Kidul mendaftar sekolah di sini karena orang tua pindah. Perpindahan orang tuanya baru 2 bulan tapi mereka sudah berdomisili di Kabupaten Purworejo. Nah itu wajib kami terima karena orang tua calon murid sudah berdomisili di sini dan dikuatkan dengan surat keterangan dari Kepala Desa setempat," terangnya. 

Selain itu, kendala lain juga dialami dalam PPDB SD jalur perpindahan orang tua. Umul mengatakan banyak orang tua calon siswa yang ingin perpindahan antar wilayah di Kabupaten Purworejo diakui, sehingga bisa mendaftarkan lewat jalur tersebut. 

Padahal sesuai juknis, jalur perpindahan orang tua hanya mengakomodir perpindahan antar Kabupaten. Artinya hanya dapat diambil oleh calon siawa yang dari luar Kabupaten Purworejo.

"Karena beberapa orang tua ingin menyekolahkan anaknya di Purworejo kota, semisal di SD Negeri Purworejo dan SD Negeri Kliwonan yang dianggap sering menurunkan juara. Karena itu orang tua tertarik mendaftarkan anaknya di sana. Tetapi sekarang tidak terlalu mencolok, maksudnya orang tua tidak mengebu-gebu seperti jaman dahulu," katanya.

Lebih lanjut, ia menyebut Kabupaten Purworejo memiliki total 486 SD baik negeri maupun swasta.

Adapun pendafataran PPDB SD telah dilaksanakan sejak pertengahan hingga akhir Mei 2023 lalu.

Mereka akan memulai hari pertama masuk sekolah pada 17 Juli 2023 mendatang. (drm)