Terbongkarnya Pemalsu Oli di Gresik Jawa Timur, Produk Serupa dengan Aslinya

pelaku pemalsu oli di Gresik Jawa Timur ini bisa membuat oli palsu dengan apik karena memiliki dasar kompetensi.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
(KOMPAS.com/Rahel)
Direktur Tindak Pidana Tertentu (Dirtipidter) Bareskrim Polri Brigjen Hersadwi Rusdiyono dalam konferensi pers di Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta, Kamis (8/6/2023). 

Tribunjogja.com - Ada banyak cara para pelaku kejahatan menjalankan aksinya.

Seperti kelompok pemalsu oli di Gresik Jawa Timur.

Mereka punya kemampuan di atas rata-rata untuk membuat oli yang nyaris tak bisa diendus orang awam.

Berikut ungkap kasus Pembuatan oli palsu di Gresik Jawa Timur.

Direktur Tindak Pidana Tertentu (Dirtipidter) Bareskrim Polri Brigjen Hersadwi Rusdiyono dalam konferensi pers di Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta, Kamis (8/6/2023).
Direktur Tindak Pidana Tertentu (Dirtipidter) Bareskrim Polri Brigjen Hersadwi Rusdiyono dalam konferensi pers di Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta, Kamis (8/6/2023). ((KOMPAS.com/Rahel))

Pembuatan oli palsu yang serupa dengan aslinya tentu bukan perkara mudah.

Tapi tidak bagi AH dan rekan-rekannya, mereka dapat memproduksi oli palsu dengan aman selama kurang lebih 3 tahun.

Mereka juga memiliki keahlian dalam meracik formula oli sehingga warna, aroma dan tekstur menyerupai aslinya.

Kendati demikian, oli tersebut tidak bisa dikatakan sama karena hasil dari pemalsuan dengan tidak melakukan uji laboratorium resmi dari pihak pemilik merek.

Seakan-akan mereka juga bisa menjalankan usahanya dengan lancar.

Termasuk dalam mendapatkan bahan baku oli, campuran dan bahkan mereka bisa membuat kemasan sendiri lengkap dengan berbagai label seperti SNI dan lainnya.

Kasubdit I Dittipidter Bareskrim Polri, Kombes Pol Indra Lutrianto Amstoni mengatakan pelaku pemalsu oli di Gresik Jawa Timur ini bisa membuat oli palsu dengan apik karena memiliki dasar kompetensi.

“Sebenarnya mereka memiliki usaha resmi dalam bidang pembuatan oli juga, sehingga mereka memiliki laboratorium sendiri untuk menguji kadar kandungan dalam oli, mulai dari aroma, warnanya, mereka berusaha membuat yang serupa,” ucap Saiful dalam konferensi pers.

Indra mengatakan bagi orang awam akan kesulitan membedakan oli palsu dengan aslinya.

Sehingga, para konsumen perlu berhati-hati dalam membeli oli.

Mereka mempelajari cara menciptakan oli yang serupa secara autodidak dengan mengandalkan laboratorium yang dimiliki.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved