Mata Lokal Memilih
Partai Gelora: Agama dan Nasionalisme Satu Kesatuan Tak Dapat Dipisahkan
Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora) memegang teguh azas ideologi Pancasila.
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora) memegang teguh azas ideologi Pancasila.
Gelora juga menilai bahwa agama dan nasionalisme merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
"Kalau misalnya para analisis politik itu cenderung ke kiri atau ke sekular sosialis (konsep atau ideologi yang mengharuskan harus ada pemisahan antara agama dengan institusi atau badan negara) dan kanan itu ke arah Islam, khilafah dan lain sebagainya, kami ini posisinya di tengah. Jadi apa yang telah ditetapkan oleh negara, itulah yang seharusnya dijalankan," kata Ketua (-DPW) Partai Gelora Daerah Istimewa Yogyakarta, Zuhrif Hudaya, saat berbincang kepada Tribun Jogja di Studio 52 Jogja Istimewa, Selasa (23/5/2023).
Pamahaman tersebut dinilai menjadi upaya Partai Gelora untuk meningkatkan kemakmuran dan standar kualitas hidup rakyat sesuai jati diri partai.
Di mana, terdapat indeks poin tentang Islam, nasionalis, demokrasi, kemanusiaan, dan kesejahteraan yang menjadi jati diri Partai Gelora.
“Gelora merupakan rasa cinta, setia, dan semangat pembelaan terhadap tanah air, bangsa dan negara Indonesia maupun penghormatan kepada segenap warga negara dengan kemajemukannya,” jelasnya.
Begitu pula dengan poin demokrasi sebagaimana yang dimaksud dalam jati diri Partai Gelora, adalah semangat untuk membangun pemerintahan dan peradaban Indonesia dengan penghormatan terhadap hak-hak warga negara dan nilai-nilai kebebasan, persamaan, keterbukaan, tanggung jawab, serta penghargaan terhadap kebhinekaan.
Selanjutnya mengenai paham kemanusiaan merupakan semangat untuk meletakan manusia dan sifat kemanusiaannya pada tempat yang mulia.
Hal ini menjadi pijakan pelembagaan sikap partai dalam perumusan kebijakan negara.
Lain halnya dengan poin kesejahteraan yang disebut-sebut sebagai bagian untuk mendorong etos kerja, menumbuh kembangkan jiwa kewirausahaan, dan kedermawanan menuju Indonesia yang makmur dan berdaulat.
"Dalam Partai Gelora itu menjadi spirit kami. (Bahwa) agama dan nasionalisme itu satu kesatuan loh. Kayak ibaratnya dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan walaupun beda gambarnya, tapi itu tidak bisa dipisahkan," tutup Zuhrif. (nei)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.