Berita Sleman Hari Ini
Wilayah Sleman Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Iduladha 2023
Kabupaten Sleman mengalami kekurangan 5.460 ekor sapi dan 4.247 kambing-domba untuk kebutuhan kurban di Iduladha tahun 2023. Kekurangan ini disebabkan
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Kabupaten Sleman mengalami kekurangan 5.460 ekor sapi dan 4.247 kambing-domba untuk kebutuhan kurban di Iduladha tahun 2023.
Kekurangan ini disebabkan kemampuan warga di Sleman untuk berkurban sangat tinggi sehingga kebutuhan ternak meningkat dibanding tahun lalu.
Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3) Sleman merespon kekurangan ternak kurban ini dengan kebijakan mempercepat pemberian rekomendasi pedagang yang akan mendatangkan ternak dari luar daerah.
Baca juga: Viral Video Pasangan Mesum di Malioboro, Pemkot Yogya Bakal Dalami Rekaman CCTV
"Hitung hitungan kami kebutuhannya (tahun ini) mungkin meningkat 5-10 persen. Makannya sapi, kambing, domba kami masih kurang banyak. Pasti kami harus mendatangkan dari luar daerah. Kami akan mempermudah SKKH, surat keterangan asal hewan. Kita akan permudah dan kami akan bantu, karena faktanya Sleman butuh itu. Tapi permudah sesuai aturan," kata Kepala DP3 Sleman, Ir. Suparmono Rabu (7/6/2023).
Kebutuhan sapi untuk kurban di Kabupaten Sleman sebanyak 9.150 sedangkan yang saat ini tersedia hanya 3.960 ekor.
Sementara kebutuhan kambing maupun domba 12.200 ekor dengan jumlah yang saat ini tersedia hanya 7.963 ekor.
Artinya baik sapi maupun kambing - domba di Kabupaten Sleman masih kekurangan cukup banyak untuk kebutuhan kurban.
Suparmono menilai kekurangan ribuan ekor hewan kurban di Sleman disebabkan oleh kemampuan masyarakat untuk berkurban sangat tinggi.
Ia mencontohkan, pada Idul kurban tahun lalu, di tengah ancaman wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), pihaknya memperkirakan kebutuhan hewan kurban menurun. Namun nyatanya mengalami kenaikan bahkan hingga 20 persen dibanding tahun sebelumnya.
"Perekonomian warga Sleman untuk berkurban luar biasa. Dan yang paling banyak sapi. Pilihan domba, kambing biasanya setelah sapi habis. Jadi peningkatan Kambing domba relatif lebih sedikit dibanding sapi. Kalau di Sleman pilihan utamanya ya tetap sapi," kata Suparmono.
Mantan Panewu Cangkringan ini menjelaskan, yang mengeluarkan perizinan untuk memasukkan ternak dari luar daerah adalah Pemerintah Provinsi DIY sedangkan Kabupaten Sleman hanya mempercepat mengeluarkan izin rekomendasi.
Nantinya, meski sudah ada rekomendasi petugas DP3 Sleman tetap akan melakukan pengecekan di lapangan.
Mulai dari tempat penampungan ternak yang memadai; bukti SKKH hewan; sertifikat pengeluaran ternak dari Balai Karantina Pertanian setempat apabila ternak didatangkan dari luar Pulau Jawa; kelengkapan ear-tag dan dokumen vaksinasi PMK minimal dosis 1.
Sejauh ini, kata Suparmono sudah ada beberapa pedagang ternak yang telah mengajukan surat rekomendasi ke dinas untuk izin memasukkan ternak dari luar daerah. Seperti izin untuk memasukan sapi dari Bali maupun Jawa Timur.
"Kami juga sudah cek ke lokasi calon penampungan seperti apa. Jadi kami cek lapangan. Jika misalnya ada peternak akan mendatangkan ternak, misalnya dari Bali 100 ekor maka tempat penampungannya kami datangi, kami cek betul," katanya.
Puting Beliung Melanda Condongcatur Sleman, Sejumlah Rumah Warga Rusak |
![]() |
---|
Keterangan Polisi soal Kecelakaan Beruntun di Sleman Hari Ini, Kerugian Ditaksir Rp 155 Juta |
![]() |
---|
CERITA Fajarwati yang Kelak Tidak Akan Tidur di Bekas Kandang Sapi Lagi |
![]() |
---|
Sambut Natal, 20 Gereja di Sleman Jadi Prioritas Pengamanan Polisi |
![]() |
---|
Ibu-ibu di Yogyakarta Diajak Cerdas Kelola Keuangan dan Emosional |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.