Berita Jogja Hari Ini

Semarak Peringatan Hari Lansia Nasional di SMA Stella Duce 1 Yogyakarta

Perayaan Hari Lansia Nasional di SMA Stella Duce hari itu dimeriahkan dengan pentas tari lansia, yoga lansia, bursa produk makanan olahan lansia, pent

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Kurniatul Hidayah
Istimewa
Perayaan Hari Lansia Nasional di SMA Stella Duce dimeriahkan dengan pentas tari lansia, yoga lansia, bursa produk makanan olahan lansia, pentas tari anak binaan omah budaya Kotabaru. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Yogyakarta beruntung mempunyai dua kelompok umur yang mendorong usaha produktif, yaitu anak muda dan lansia.

Pada kenyataannya, usia 65-76 tahun di kota Yogyakarta masih banyak yang punya kegitan produktif, baik secara ekonomi maupun sosial dan budaya.

Hal itu disampaikan Drs Heroe Poerwadi MA, Wakil Wali Kota Yogyakarta periode 2017-2022 pada peringatan Hari Lansia Nasional dalam acara Gemilang Lansia yang diselenggarakan oleh Sanggar Budaya Omah Kotabaru, Komisi Lansia Gondokusuman, dan Asosiasi Petani Sayur Kota Yogyakarta, di SMA Stella Duce 1 Yogyakarta di Kotabaru Senin (29/5/2023) lalu.

Baca juga: UPN Veteran Yogyakarta Raih Penghargaan dari Kemendikbudristek, jadi Kampus Pengelola KIP Terbaik

Perayaan Hari Lansia Nasional di SMA Stella Duce hari itu dimeriahkan dengan pentas tari lansia, yoga lansia, bursa produk makanan olahan lansia, pentas tari anak binaan omah budaya Kotabaru.

Juga ada diskusi produktif di usia lansia serta menjaga kesehatan bagi lansia.

Hadir pada acara tersebut, anggota DPRD DIY Dwi Wahyu Budianto, Anggota DPRD Kota Yogyakarta Bambang Seno, Mantri Pamong Praja Gondokusuman, Lurah dan tokoh2 masyarakat dan lansia.

Produktifitas usia lansia bisa dilihat dari kegitan pertanian dan pengolahan pertanian masih banyak dikuti oleh warga berusia 60-80 tahun.

Begitu juga kegitan kemasyarakatan yg duduk di kepengurusan organisasi kemasyarakatan dari RT, RW, Kampung, UMKM pengolahan hasil perikanan dan pertanian masih banyak melibatkan warga lansia.

“Di sini kita lihat lansia setiap hari masih produksi makanan olahan, penggerak masyarakat dan budaya. Artinya bonus demografi itu juga harus menghitung produkstifas warga lansia,” ujar Heroe di panggung SMA Stella Duce Yogyakarta.

Ketika tahun 2019, kota Yogyakarta mendeklarasikan sebagai Kota Ramah Lansia, memang potensi warga lansia di Yogyakarta punya produktifitas yg dirasakan manfaatnya masyarakat.

Apalagi, dengan angka harapan hidup yg diatas 74 tahun, dan angka kebahagiaan yg meningkat, serta perkiraan pertumbuhan penduduk lansia yang seimbang dengan pertumbuhan kelahiran, maka jumlah lansia diperkirakan tahun 2030 seimbang dengan pertumbuhan jumlah anak-anak.

“Dan ini nyata bahwa Yogyakarta beruntung bisa menggerakkan dua potensi kelompok umur lansia dan kelompok umur muda yg sama2 produktif untuk kebangkitan ekonomi paska pandemi,” ujar ketua asosiasi petani sayur kota Yogyakarta (APSKY) tsb.

Selanjutnya, Heroe Poerwadi juga menyampaikan bahwa program untuk Lansia yg sehat dan mandiri ke depan perlu memperoleh prioritas, mengingat potensi dan perannya di masyarakat.

“Bukti nyata bahwa lansia sehat dan mandiri, karena warga lansia adalah penggerak utama kegitan produktif masyarakat di Yogyakarta. Tidak ada kegiatan masyarakat yg tidak melibatkan lansia,” tambahnya.

Mantri Pamong Praja Kemantren Gondokusuman, Guritno, juga menyampaikan bahwa peran Lansia ada dimana-mana.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved