Eduprime Canangkan Perluasan Layanan Melalui Teknologi Metaverse, Ini Keunggulannya
Hal ini akan memungkinkan para pengguna untuk dapat berinteraksi dengan lingkungan virtual kreatif dan antarpengguna.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Platform asesmen pembelajaran di Indonesia, Eduprime, bakal mencanangkan perluasan layanannya melalui teknologi metaverse.
Hal itu akan memungkinkan para pengguna untuk dapat berinteraksi dengan lingkungan virtual kreatif dan antarpengguna.
Demikian disampaikan founder Eduprime, Heppy Trenggono, saat melakukan kerjasama di bidang pendidikan dengan Sangnila Arts Academy yang berbasis di Hongkong.
"Ini sebuah ruang realitas virtual, dimana pengguna dapat berinteraksi dengan lingkungan virtual kreatif dan pengguna lain," ujar Heppy, di kawasan Mlati Sleman, Selasa (30/5/2023).
Penandatanganan kerjasama tersebut turut dihadiri CEO Eduprime Dr (Cand) Furintasari Setya Astuti dan CEO Sangnila Indonesia, Iswan Sudaryo.
Menurut presiden Indonesia Islamic Busines Forum (IBBF) ini, dalam mewujudkan program ini Eduprime berkolaborasi dengan Sangnila Arts Academy.
"Sangnila Arts Academy ini perusahaan teknologi berbasis di Hongkong yang memfokuskan dirinya dalam pengembangan metaverse dunia pendidikan. Ini sejalan dengan Eduprime," urainya.
Lebih lanjut, penggagas gerakan Beli Indonesia itu menjelaskan, kedua pihak berharap kolaborasi ini akan memperkokoh Eduprime yang selama ini dikenal sebagai pelopor asessmen pembelajaran di Indonesia.
"Dimana salah satu layanannya adalah AD IKM (Asesmen Diagnostik Implementasi Kurikulum Merdeka). Dimana program tersebut merupakan pengembangan dari program Asesmen Awal Belajar sebagai rangkaian dari pembelajaran pada Implementasi Kurikulum Merdeka. Pendidikan sangat penting bagi anak-anak di Indonesia. Mengingat, pendidikan yang handal bisa mengurangi jumlah kemiskinan," papar Heppy.
CEO Eduprime, Dr (Cand) Furintasari Setya Astuti, menuturkan penandatanganan kerjasama dengan Sangnila Indonesia telah dilakukan pada 26 Mei 2023 lalu.
Sementara itu, CEO Sangnila Indonesia, Iswan Sudaryo, menjelaskan, perluasan layanan melalui metaverse ini sangat strategis ke depannya.
"Selain untuk memberikan user experience tersendiri bagi siswa. Didampingi itu juga dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas lingkungan belajar serta efektivitas pembelajaran yang dilakukan secara online melalui metode gamifikasi yang relevan dengan perkembangan pendidikan di era society 5.0," ungkap Iswan Sudaryo. (*)
| 695 Mahasiswa Unjaya Diwisuda, Rektor: Berdampak, Bukan Sekadar Menapak |
|
|---|
| Lantik Pengurus Baru, Komnasdik DIY Soroti Isu Pendidikan Selama Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran |
|
|---|
| ACT! Project dan Narasi Academy Ajak Mahasiswa UGM Wujudkan Gaya Hidup Berkelanjutan |
|
|---|
| STIKES YKY Yogyakarta Sukses Gelar PKKMB 2025: Cetak Generasi Kesehatan Unggul dan Profesional |
|
|---|
| Milad ke-34 Unisa Yogyakarta, Rektor Paparkan Sederet Capaian Akademik dan Kelembagaan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.