17 Tahun Gempa Jogja
Gempa-gempa Jogja yang Tercatat Sejarah, Paling Mematikan Sabtu Wage 27 Mei 2006
Mengenang 17 tahun peristiwa Gempa Jogja 2006, inilah catatan sejarah tentang Gempa Jogja paling parah yang memakan banyak korban jiwa.
Penulis: Alifia Nuralita Rezqiana | Editor: Iwan Al Khasni
TRIBUNJOGJA.COM - Tujuh belas tahun silam, tepatnya pada Sabtu Wage, 27 Mei 2006, gempa bumi besar terjadi di wilayah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Lebih dari 5.700 nyawa melayang akibat peristiwa Gempa Jogja 17 tahun lalu.
Bagi Anda yang tinggal di Jogja atau yang saat itu tengah berada di Jogja dan sekitarnya, tentu ingat betul betapa ngerinya peristiwa gempa bumi tersebut.

Ribuan rumah dan bangunan roboh. Banyak korban meninggal akibat tertimpa bangunan roboh.
Kala itu, masyarakat juga masih awam dengan mitigasi bencana gempa bumi.
Suasana Gempa Jogja 2006 diwarnai kepanikan akan isu tsunami.
Warga berlarian menyelamatkan diri, menjauh dari wilayah Pantai Selatan, menuju ke arah utara, atau mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
Mereka ketakutan gara-gara muncul rumor telah terjadi tsunami. Rumor yang santer diberitakan dari mulut ke mulut itu membuat situasi jadi tak terkendali.
Setelah media setempat memastikan bahwa kabar tsunami hanya isu belaka, warga pun kembali ke rumah.

Sebagian warga yang masih trauma menolak untuk tinggal di dalam rumah.
Mereka memilih mendirikan tenda di depan rumah atau di tanah lapang yang luas, mengungsi di sana.
Tak berselang lama setelah peristiwa Gempa Jogja 2006, bantuan datang dari dalam maupun luar negeri.
Kala itu, pemerintah juga memberikan bantuan untuk warga yang roboh rumahnya.
Gempa Jogja 2006 lantas dikenang dalam sejarah sebagai salah satu gempa bumi yang paling banyak menelan korban jiwa.
Selain gempa bumi pada 2006, ada juga gempa bumi parah lainnya yang terjadi di Yogyakarta.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.