Arti Gempa Bumi di Bulan Puasa Menurut Primbon Jawa, Ada Pertanda Perselisihan dengan Tetangga

TRIBUNJOGJA.COM - Gempa bumi adalah fenomena alam yang sudah tidak asing dialami masyarakat Indonesia, termasuk Yogyakarta.

Hal itu terjadi karena wilayah Indonesia dilewati oleh Ring of Fire atau Cincin Api.

Bagi yang belum tahu, Ring of Fire adalah rangkaian gunung berapi sepanjang 40.000 kilometer (km) dan situs aktif seismik yang membentang di Samudra Pasifik. 

Dikutip dari National Geographic via Kompas.com, Ring of Fire melacak titik pertemuan banyak lempeng tektonik, termasuk lempeng Eurasia, Amerika Utara, Juan de Fuca, Cocos, Karibia, Nazca, Antartika, India, Australia, Filipina, dan lempeng lain yang lebih kecil.

Semua lempeng tersebut mengelilingi Lempeng Pasifik yang besar. 

Nah, lempeng-lempeng tersebut terus meluncur, bertabrakan, atau bergerak di atas atau di bawah satu sama lain. 

Pergerakan inilah yang kemudian menghasilkan palung laut dalam, letusan gunung berapi, dan episentrum gempa di sepanjang batas pertemuan lempeng, yang disebut garis patahan.

Tidak heran, Indonesia sering dilanda gempa bumi, karena wilayah Indonesia berada di kawasan Ring of Fire.

Di balik semua itu, tahukah Anda bahwa peristiwa gempa bumi ada artinya?

Menurut buku Kitab Primbon Jawa Serbaguna (2021) halaman 137 - 139 yang ditulis R. Gunasasmita, gempa bumi yang terjadi merupakan cara Sang Pencipta untuk memberikan pesan kepada manusia.

Ada pertanda baik, ada juga pertanda buruk, tergantung kapan gempa bumi itu terjadi.

Berikut adalah penjelasan arti gempa bumi siang hari di bulan Puasa menurut buku Primbon Jawa.

Baca juga: Arti Tanggal Lahir 26 Menurut Primbon Jawa: Baik Tapi Pelupa, Punya Lambang Kala atau Waktu

Baca juga: Arti Tanggal Lahir 25 Menurut Primbon Jawa: Orangnya Sabar Suka Menolong, Lambang Pande

Baca juga: Arti Tanggal Lahir 24 Berdasarkan Primbon Jawa: Lambang Pare, Nakal Tapi Banyak Ilmunya

Arti gempa bumi siang hari di bulan Puasa

Gempa bumi yang terjadi pada siang hari tepat di bulan Puasa dalam Kalender Jawa adalah pertanda buruk.

Menurut Primbon Jawa, arti gempa bumi siang hari di bulan Puasa adalah pertanda akan terjadi banyak pertengkaran dan perselisihan.