Berita Purworejo

Kemenhub Berencana Reaktivasi Stasiun Purworejo, Ini Kata Menhub Budi Karya Sumadi

Kementerian Perhubungan Republik Indonesia berencana mengaktifkan kembali Stasiun Purworejo, Jawa Tengah yang sudah belasan tahun tidak beroperasi.

Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/Dewi Rukmini
Menhub Budi Karya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Bupati Purworejo Agus Bastian, dan pejabat Kemenhub RI, serta Forkopimda saat meninjau Stasiun Purworejo, Minggu (21/5/2023). 

"Tahun ini anggaran baru akan dibahas. Karena anggaran 2023 sudah habis dan pemerintah pusat sedang menyusun anggaran 2024. Sekarang kami baru selesai membangun fly over di Kecamatan Butuh dan ada juga di Kecamatan Purwodadi. Terus kami juga harus melihat apakah rel kereta api yang melintasi Jalan Nasional di Butoh, Kecamatan Bayan, cukup pakai palang perlintasan atau pakai fly over," urainya. 

Adapun Sujadi menegaskan bahwa pada November 2023, anggaran reaktivasi Stasiun Purworejo baru akan dibahas. 

Kemudian, nampaknya Kemenhub memiliki banyak PR (pekerjaan rumah) untuk mensukseskan rencana reaktivasi Stasiun Purworejo.

Sebab 13 tahun sejak dinon-aktifkan, infrastruktur jalur kereta api dari Stasiun Kutoarjo - Stasiun Purworejo perlu diperhatikan. 

Berdasarkan penuturan Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, Djarot Tri Wardhono, kondisi terkini jalur kereta api Purworejo-Kutoarjo sepanjang 11 kilometer itu membutuhkan beberapa penambahan fasilitas, semisal palang perlintasan kereta api.

Pasalnya, hingga kini beberapa titik di jalur tersebut tidak memiliki palang perlintasan kereta api. 

"Ada sekitar 8 titik yang perlu diperhatikan, 4 di antaranya adalah Jalur Perlintasan Langsung (JPL) atau perlintasan sebidang dan sisanya karena ada bangunan liar (rumah warga) yang berjarak di bawah 10 meter dari jalur rel kereta api," jelasnya. 

Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa di jalur KM 4+3/5 ada rel kereta api yang sudah ditimbun oleh pabrik kayu untuk kepentingan pabrik.

Lalu di KM 5+370 - KM 7+500, rel R.25 dan bantalan besi telah dibongkar dan dipasang di resor 5.9 Sidareja pada Mei 2015 untuk keperluan penanganan daerah rawan (pemasangan trucuk rel). (drm)

 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved