UPDATE Aktivitas Gunung Merapi Kamis 18 Mei 2023: Tercatat 12 Kali Guguran Lava Pijar ke Barat Daya

Selama periode pengamatan teranyar ini, tercatat pula 25 kali gempa guguran (Amplitudo : 3-28 mm, Durasi : 45.84-123.56 detik).

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
Dokumentasi BPPTKG
Ilustrasi : Kondisi Gunung Merapi 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Gunung Merapi (2968 mdpl) teramati mengalami guguran lava pijar 12 kali dengan jarak luncur maksimum 1.700 meter ke arah barat daya, selama masa pengamatan Kamis (18/5/2023), pukul 00.00-06.00 WIB. 

Sejauh ini, Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta masih menetapkan Level III (Siaga) untuk gunung berapi aktif di perbatasan DIY dan Jawa Tengah tersebut.

Dijelaskan, selama periode pengamatan teranyar ini, tercatat pula 25 kali gempa guguran (Amplitudo : 3-28 mm, Durasi : 45.84-123.56 detik).

Kemudian, cuaca Gunung Merapi cenderung berawan dan cerah, dengan angin yang dominan bertiup lemah ke arah timur. 

Sementara, suhu udara berada di kisaran 16-17 °C, kelembaban udara 54-91 persen, dan tekanan udara 874.9-921.5 mmHg. 

Lebih lanjut, BPPTKG Yogyakarta juga memaparkan potensi bahaya saat ini, berupa guguran lava dan awan panas di sektor selatan-barat daya, meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Kemudian, sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif, dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Oleh sebab itu, masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya, sekaligus mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi, serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved