Berita Kulon Progo Hari Ini

Harga Telur di Pasar Bendungan Kulon Progo Merangkak Naik

Harga komoditas telur di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Kulon Progo merangkak naik. Kenaikan harga telur dipicu banyaknya permintaan dari

Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/Sri Cahyani Putri Purwaningsih
Seorang pegawai sedang mengambil telur-telur di kandang ayamnya. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Harga komoditas telur di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Kulon Progo merangkak naik.

Kenaikan harga telur dipicu banyaknya permintaan dari masyarakat.

Seorang penjual telur, Tri Kustini menyampaikan, harga telur naik di Pasar Bendungan, Wates terjadi sejak Selasa (9/5/2023).

Baca juga: Buntut Kericuhan di Laga Kontra Timnas U22 Indonesia, Asosiasi Sepak Bola Thailand Minta Maaf

Saat itu, untuk harga kulakan telur sebesar Rp 27.000 per kilogram (kg) dan Rp 30.000 per kg untuk harga eceran.

Kemudian berangsur naik seharga Rp 30.000 per kg untuk harga kulakan dan Rp 32.000 per kg untuk harga eceran.

"Jadi naiknya Rp 1.000 per kg secara berangsur," katanya, Rabu (17/5/2023).

Menurutnya, kenaikan harga telur disebabkan karena tingginya permintaan telur untuk kebutuhan hajatan pernikahan.

"Mungkin permintaan (telur) naik, efek hajatan," ucap Tri

Berdasarkan penelusuran di laman Sikepoku.kulonprogokab.go.id, komoditas telur ayam di sejumlah pasar tradisional berangsur naik sejak awal Mei 2023.

Terpantau pada 1 Mei, komoditas telur dijual seharga Rp 28.166 per kg.

Kemudian pada 4 Mei seharga Rp 28.333 per kg.

Lalu pada 8 Mei seharga Rp 29.166 per kg.

Selanjutnya, pada 11 Mei seharga Rp 29.833 per kg.

Kenaikan terakhir terjadi pada 15 Mei Rp 32.000 per kg.

Terpisah, Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kulon Progo, Endang Zulywanti menyampaikan, kenaikan harga telur dipicu populasi ayam yang berkurang karena sebagian diafkir pada momen Ramadan dan lebaran. 

"Karena momen lebaran biasanya harga ayam afkir lumayan bagus sehingga menurunkan supply telur," kata Endang. 

Selain itu, dipengaruhi adanya suhu udara atau cuaca yang relatif panas. Sehingga berimbas pada penurunan produksi telur di beberapa peternak. 

Serta banyaknya kegiatan hajatan yang sudah mulai banyak di Syawal sehingga meningkatkan permintaan telur. (scp) 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved