Sumbu Filosofi Yogyakarta
Mengenal 12 Pangkat Abdi Dalem Keraton Yogyakarta dan Proses Kenaikan Pangkatnya
Inilah 12 pangkat Abdi Dalem Keraton Yogyakarta dan proses kenaikan pangkatnya. Ada pangkat yang secara khusus diberikan oleh Sultan.
Penulis: Alifia Nuralita Rezqiana | Editor: Alifia Nuralita Rezqiana
TRIBUNJOGJA.COM - Abdi Dalem adalah sebutan untuk pegawai di Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat atau Keraton Yogyakarta.
Mengutip laman Kratonjogja.id, setelah resmi diproklamasikan pada 13 Maret 1755, Keraton Yogyakarta membutuhkan aparatur negara yang berasal dari golongan sipil maupun militer.
Anda bisa klik di sini untuk membaca Sejarah Keraton Yogyakarta.
Aparatur negara di Keraton Yogyakarta yang berasal dari golongan sipil disebut Abdi Dalem.
Sedangkan, aparatur militer di Keraton Yogyakarta disebut Prajurit Keraton.
Abdi Dalem bertugas sebagai pelaksana operasional di setiap organisasi yang dibentuk oleh Sultan.
Tanpa adanya Abdi Dalem, roda pemerintahan di Keraton Yogyakarta tidak akan berjalan sebagaimana mestinya.
Abdi Dalem Keraton Yogyakarta dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu:
1. Abdi Dalem Punakawan
Abdi Dalem Punakawan merupakan abdi yang berasal dari kalangan masyarakat umum.
Mereka adalah tenaga operasional yang menjalankan tugas keseharian di dalam keraton.
Abdi Dalem Punakawan dibagi lagi menjadi dua golongan, yakni:
- Abdi Dalem Punakawan Tepas
Abdi Dalem Punakawan Tepas memiliki jam kerja selayaknya pegawai yang bekerja di kantor.
- Abdi Dalem Punakawan Caos
Abdi Dalem Punakawan Caos jam kerjanya berbeda. Mereka hanya menghadap ke keraton setiap periode 10 hari sekali.
Hal ini dilakukan untuk menunjukkan tanda hormat dan kesetiaan sebagai abdi.
2. Abdi Dalem Kaprajan
Abdi Dalem Keprajan adalah mereka yang berasal dari TNI, Polri, dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diterima dan diangkat sebagai Abdi Dalem.
Pada umumnya Abdi Dalem Keprajan adalah orang-orang yang telah memasuki masa pensiun kemudian mendarmabaktikan waktu, ilmu dan tenaganya untuk membantu keraton secara sukarela.
Nah, masing-masing Abdi Dalem memiliki jenjang pangkat, mulai dari yang paling bawah sampai yang paling atas.
Inilah daftar jenjang pangkat Abdi Dalem Keraton Yogyakarta, diurutkan dari yang paling atas sampai paling bawah, seperti dikutip Tribunjogja.com dari Kratonjogja.id.
Jenjang Pangkat Abdi Dalem Keraton Yogyakarta
1. Pangeran Sentana
2. Bupati Nayaka
3. Bupati Kliwon
4. Bupati Sepuh
5. Bupati Anom
6. Riya Bupati
7. Wedono
8. Penewu
9. Lurah
10. Bekel Sepuh
11. Bekel Anom
12. Jajar
Baca juga: Sejarah Alun-Alun Selatan Yogyakarta, Miliki 5 Jalan Keluar Lambang 5 Indra Manusia
Baca juga: Sejarah Keraton Yogyakarta, Histori Sejak Perjanjian Giyanti 1755 sampai Kemerdekaan RI 1945
Mengenal jenjang karier Abdi Dalem Keraton Yogyakarta
Jenjang karir seorang Abdi Dalem bisa berbeda-beda.
Kenaikan pangkat Abdi Dalem Punakawan Tepas reguler dapat diajukan setiap 3 tahun.
Sedangkan, kenaikan pangkat Abdi Dalem Punakawan Caos dapat diajukan setiap 4-5 tahun sekali.
Proses kenaikan pangkat seorang Abdi Dalem Keraton Yogyakarta dikelola oleh Parentah Hageng.
Parentah Hageng mempunyai kewenangan untuk mengangkat, menaikkan pangkat, dan memensiunkan Abdi Dalem.
Setiap Abdi Dalem Keraton Yogyakarta akan mendapatkan Serat Kekancingan (SK) yang dikeluarkan oleh Parentah Hageng.
Dalam SK tersebut, Abdi Dalem akan mendapatkan Asma Paring Dalem (nama Abdi Dalem), Pangkat, dan Penugasan.
Selain kenaikan pangkat reguler setiap 3 - 5 tahun sekali, seorang Abdi Dalem yang memiliki latar belakang pendidikan dan keahlian tertentu bisa mendapatkan kenaikan pangkat setiap tahun.
Kenaikan pangkat Abdi Dalem setiap 1 tahun ini dapat diperoleh hingga menjadi “Wedono” (pangkat nomor 7).
Setelah mencapai Wedono, Abdi Dalem akan mengikuti jenjang kenaikan pangkat reguler layaknya Abdi Dalem yang lain.
Sebagai informasi, pangkat Bupati Kliwon merupakan jabatan yang paling tinggi yang dapat diperoleh secara reguler oleh setiap Abdi Dalem.
Di atas Bupati Kliwon memang masih ada Bupati Nayaka dan Pangeran Sentana.
Namun, pangkat Bupati Nayaka dan Pangeran Sentana diperoleh Abdi Dalem melalui proses kenaikan pangkat khusus.
Seorang Abdi Dalem dapat diangkat menjadi Bupati Nayaka atau Pangeran Sentana atas dasar keputusan dari Raja Yogyakarta atau Sultan.
Tentunya, kenaikan pangkat ini memiliki dasar pertimbangan.
Salah satu pertimbangan mengangkat seorang Abdi Dalem menjadi Bupati Nayaka atau Pangeran Sentana adalah jasa-jasa dan prestasinya sebagai Abdi Dalem.
Syarat kenaikan pangkat Abdi Dalem Keraton Yogyakarta
Terdapat beberapa aspek penilaian yang dapat mempengaruhi jenjang kenaikan pangkat seorang Abdi Dalem.
Kenaikan pangkat Abdi Dalem reguler dimulai dari pangkat Jajar ke Bekel Anom, kemudian Bekel Sepuh, lanjut Lurah, lalu Panewu, kemudian Wedono, lalu Riya Bupati, lanjut Bupati Anom, lalu Bupati Sepuh, sampai tertinggi Bupati Kliwon.
Jika ingin naik pangkat, tentu Abdi Dalem harus memenuhi beberapa kriteria penilaian.
Berikut adalah kriteria penilaian Abdi Dalem Keraton Yogyakarta jika ingin naik pangkat :
- Rajin atau tidaknya Abdi Dalem sowan ke Keraton Yogyakarta
- Memiliki konduite (kepatuhan) yang baik
- Rajin dalam melaksanakan tugasnya
Itulah penjelasan tentang jenjang pangkat Abdi Dalem Keraton Yogyakarta.
Baca juga: Sejarah dan Tata Cara Penyajian Teh bagi Raja Keraton Yogyakarta: Ladosan Pangunjukan Dalem
Baca juga: Inilah 6 Dapur atau Pawon Keraton Yogyakarta, Tempat Membuat Makanan dan Minuman Sultan
Keraton dan Sumbu Filosofi Yogyakarta
Pembangunan Yogyakarta dirancang oleh Sri Sultan Hamengku Buwana I dengan landasan filosofi yang sangat tinggi.
Dikutip dari laman resmi Pemerintah Provinsi DIY, visitingjogja.jogjaprov.go.id, Sri Sultan Hamengku Buwana I menata Kota Yogyakarta membentang arah utara-selatan.
Dalam rancangan pembangunan itu, Keraton Yogyakarta dibangun di bagian tengah, sebagai titik pusatnya.
Sri Sultan HB I juga mendirikan Tugu Golong-gilig (Pal Putih) alias Tugu Jogja di bagian utara Keraton Yogyakarta.
Beliau juga membangun Panggung Krapyak di sisi selatan Kraton Jogja.
Dari ketiga titik tersebut, yakni Keraton Yogyakarta, Tugu Jogja, dan Panggung Krapyak, apabila ditarik suatu garis lurus, maka akan membentuk sumbu imajiner.
Nah, sumbu imajiner yang berupa garis lurus ini dikenal sebagai Sumbu Filosofi Yogyakarta.
Tidak berhenti pada tiga titik itu saja. Jika ditarik lebih panjang lagu, Sumbu Filosofi Yogyakarta juga menghubungkan Keraton Yogyakarta dengan Gunung Merapi dan Pantai Selatan.
Silakan klik di sini untuk membaca penjelasan lengkap tentang Sumbu Filosofi Yogyakarta. (Tribunjogja.com/ANR)***
Abdi Dalem
Abdi Dalem Kraton Yogyakarta
Abdi Dalem Keraton Yogyakarta
Keraton Yogyakarta
Kraton Jogja
Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat
Sumbu Filosofi Yogyakarta
Pangkat Abdi Dalem
| Promosikan World Heritage, 73 Delegasi dari Malaysia Diajak Tour Sumbu Filosofi |
|
|---|
| Sumbu Filosofi Jadi Warisan Dunia, Trans Jogja Belum Berencana Tambah Rute |
|
|---|
| Sri Sultan Hamengku Buwono X Ingin Sumbu Filosofi Berdampak Positif ke Seluruh Lapisan Masyarakat |
|
|---|
| Layani Tur Gratis di Kawasan Sumbu Filosofi, Disbud DIY Sediakan 2 Unit Bus Jogja Heritage Track |
|
|---|
| Pemda DIY Bakal Bentuk Sekretariat Bersama untuk Kelola Kawasan Sumbu Filosofi |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.