Tol Jogja Bawen

Pergeseran Exit Tol Jogja-Bawen Wilayah Magelang, Eksekusi Lahan Trase Jogja-Solo

Jalan Tol Jogja-Bawen itu nantinya akan menghubungkan Yogyakarta dengan Simpang Susun (SS) Banyurejo sepanjang 8,8 kilometer.

|
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
KemenPUPR
Peta exit tol yang awalnya direncanakan berada kawasan Palbapang, Desa Pabelan, Kecamatan Mungkid, kemungkinan besar akan terjadi pergeseran. 

Tribunjogja.com Magelang - Berlahan tapi pasti pembangunan jalan Tol Jogja-Bawen Seksi 1 berlanjut.

Jalan Tol Jogja-Bawen itu nantinya akan menghubungkan Yogyakarta dengan Simpang Susun (SS) Banyurejo sepanjang 8,8 kilometer.

Kabar terbarunya adalah proses kontruksi hingga saat ini telah mencapai 36,14 persen dan ditargetkan rampung keseluruhan tahun 2024.

Sejumlah pengerjaan kontruksi terus dilakukan, satu di antaranya pekerjaan pembuatan jembatan elevated di selokan Mataram yang sengaja dibuat agar tidak menggangu aliran.

"Rencana pemasangan erection girder (Instalasi Jembatan) perdana di lokasi Sungai (selokan) Mataram pada Bulan Mei 2023.

"Pekerjaan ini merupakan proses pengangkatan gelagar beton yang sudah di produksi sehingga jembatan terpasang di atas sungai mataram," kata Direktur Utama PT Jasamarga Jogja Bawen (PT JJB), A.J. Dwi Winarsa.

Kontruksi jalan Tol Jogja-Bawen seksi 1 terus dikerjakan, begitu juga dengan pembebasan lahan.

Hingga bulan April 2023 progres lahan yang sudah dibebaskan sebesar 64,65 persen.

Baca juga: Inilah Prioritas Pembangunan Konstruksi Jalan Tol Solo Jogja dengan Jogja Bawen

Kontruksi pembangunan jalan Tol Jogja - Bawen seksi 1 di seputar selokan Mataram, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Kontruksi pembangunan jalan Tol Jogja - Bawen seksi 1 di seputar selokan Mataram, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. (istimewa)

Seperti diketahui, pembangunan jalan Tol Jogja-Bawen di seksi 1 sepanjang 8,8 kilometer ini mengalami review design di seputar Selokan Mataram sehingga ada tambahan lahan seluas 18,8 hektar.

Izin Penetapan Lokasi (IPL) penambahan lahan ini sudah terbit sejak awal Januari lalu dengan masa berlaku hingga 21 Desember 2023.

Detail luas lahan tambahan lebih-kurang 188.075 meter persegi atau (18.8 hektar) dengan luas bidang 399 bidang.

Kegiatan penambahan lahan tersebut sampai saat ini telah memasuki tahap pengumuman daftar nominatif.

Kemudian segera dilaksanakan kegiatan penilaian appraisal.

"Untuk realisasi pembayaran Uang Ganti Kerugian (UGK) ditargetkan bisa selesai pada tahun ini," kata Dwi.

Sementara untuk tanah karakteristik khusus di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, kata dia, sampai dengan saat ini sedang berproses dan menunggu diterbitkannya serat palilah dan serat kekancingan dari Keraton Yogyakarta.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved