Berita Bantul
BIC Tegaskan Bantul Sebagai Kota Kreatif Terkuat di Indonesia untuk Masuk UCCN
Berbagai produk unggulan ekonomi kreatif Kabupaten Bantul berpadu dengan potensi kesenian masyarakat meriahkan Bantul Inclusive Carnival (BIC),
Penulis: Santo Ari | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Gelaran Bantul Inclusive Carnival (BIC) yang dihelat Rabu (10/5), berhasil menyedot perhatian ribuan warga Kabupaten Bantul. Animo penonton tampak membanjiri sepanjang sisi kanan kiri rute pawai, mulai dari Kampus ISI hingga Pasar Seni dan Wisata Gabusan.
Baca juga: Jadi Guru Besar ISI, Timbul Raharjo Diharapkan Bawa Bantul Masuk Kota Kreatif Dunia
BIC sendiri merupakan karnaval yang menggambarkan aneka ragam potensi yang dimiliki Kabupaten Bantul, baik industri kreatif, kerajinan, kuliner, hingga pariwisata. Mengusung jargon Holopis Bantul Baris, 810 peserta karnaval BIC secara bergantian unjuk gigi di hadapan masyarakat Bantul.
Perhelatan akbar ini berbeda dibanding karnaval lain yang pernah ada di Kabupaten Bantul. Karnaval ini memiliki semangat inklusif, di mana peserta yang terlibat terdiri sejumlah elemen dan lapisan masyarakat Bantul. Jajaran pemerintah, akademisi, seniman, perajin, difabel, perempuan, anak-anak, lansia, pegiat desa wisata, hingga mahasiswa, tumpah ruah meramaikan karnaval.

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih mengatakan, BIC ini menandai kesiapan Kabupaten Bantul memasuki jejaring kota kreatif dunia di bawah UNESCO (UCCN). Saat ini, Kabupaten Bantul telah menjadi satu di antara enam nominator kota/kabupaten di Indonesia untuk diakui sebagai jejaring kota kreatif dunia.
Dan, tema Holopis Bantul Baris ini ingin menunjukkan kepada dunia, bahwa Kabupaten Bantul adalah kota kreatif terkuat di Indonesia.
“Maka hari ini, kita ingin mengajak seluruh masyarakat Bantul untuk memperkuat dan saling mendukung tercapainya Bantul sebagai kota kreatif dunia yang memiliki ekosistem kreatif yang paling kuat, paling baik,” ucapnya, saat membuka BIC di area Kampus ISI Yogyakarta.
Bupati Halim optimistis, bahwa predikat itu dapat diraih, terlebih dalam kesejarahan Bantul hingga kini, menjadi gudang orang-orang kreatif. “Ini terbukti pada Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), di mana sektor industri yang di dalamnya ada industri kreatif, berada pada ranking satu berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi di Bantul, selain pariwisata dan pertanian,” papar Halim.
“Tiga sektor inilah, yang akan terus kita dorong menjadi lokomotif ekonomi Kabupaten Bantul. Dan hari ini, seluruh pelaku ekoinomi kreatif terlibat dalam BIC. Ini menunjukkan, bahwa kita telah bersatu, kompak tak ada keraguan untuk membawa Bantul sebagai kota kreatif dunia,” tandasnya.
Patut diketahui, yang menarik atensi pada BIC ini, mayoritas peserta memanfaatkan limbah atau barang bekas pakai dalam karnaval. Barang-barang bekas ini dimanfaatkan sebagai aksesori, kostum, maupun maskot. Pemanfaatan limbah ini menunjukkan potensi Bantul yang mampu mengolah limbah menjadi barang layak jual dan naik kelas.
Ketua Panitia BIC, Misbakhul Munir menambahkan, sebelum even karnaval telah digelar workshop bagi penyandang disabilitas. Materi yang diberikan adalah pemanfaatan bahan Recycle untuk Cap Batik di Pasar Seni Gabusan, 9-10 Mei 2023.
“Kegiatan ini diikuti 25 kelompok dengan total peserta kurang lebih 800 orang yang terdiri dari unsur pemerintah Kabupaten Bantul, akademisi, Dekranasda, sentra-sentra Kerajinan, kelompok seni dan budaya, asosiasi serta desa wisata,” tandasnya
Adapun beberapa kelompok yang terlibat dalam pawai yakni dari Batik Nitik Blawong, Sentra Gerabah Kasongan, Gejog Lesung Kakilangit Mangunan, Pengrajin wayang kulit, beberapa desa wisata dan Fakultas Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta.
“Kegiatan ini diharapkan mampu memicu kegiatan aktivasi Creative Hub lainnya secara lebih luas. Dengan demikian, tercipta lingkungan kreatif yang dapat digunakan untuk pengembangan SDM kreatif, peningkatan kualitas produk kreatif, dan terbentuknya ruang displai produk kreatif,” katanya. (nto/ayu/ord)
DPR RI Komitmen Jaga Demokrasi Saat Rapat dengan Bawaslu Bantul |
![]() |
---|
Polisi dan Tentara di Bantul Patroli Pengawasan Titik Rawan |
![]() |
---|
Bagi-bagi Paket Sembako Asperindo DIY di Dlingo Bantul |
![]() |
---|
Upacara Bendera Merah Putih di Bantul Pakai Tiang Bambu Lokal Sepanjang Delapan Meter |
![]() |
---|
Penyebab Lahan Wedi Kengser Sultan Ground di Bantul Kebakaran Tak Diketahui |
![]() |
---|