Jadi Guru Besar ISI, Timbul Raharjo Diharapkan Bawa Bantul Masuk Kota Kreatif Dunia

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul turut bersuka cita atas dikukuhkannya Timbul Raharjo sebagai guru besar dalam bidang kriya pada Fakultas Seni Rupa, ISI Yogyakarta, Rabu (29/3). Selain berkiprah di akademis, Timbul Raharjo juga berperan serta dalam mengembangkan seni kriya di Kabupaten Bantul dan saat menjadi anggota Komite Ekonomi Kreatif (KEK) dan Ketua Bantul Creative Forum.

Baca juga: Ini Alasan Mengapa Bantul Layak Masuk dalam Jejaring Kota Kreatif Dunia

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih yang ikut hadir pada sidang senat terbuka yang digelar di Concert Hall ISI Yogyakarta, mengucapkan selamat kepada Timbul Raharjo. Orang nomor satu di Pemkab Bantul ini berharap, kedepannya dapat semakin menguatkan dan mendorong Bantul menjadi Bantul Kota Kreatif Dunia.

“Sehingga, dengan dikukuhkannya Pak Timbul sebagai guru besar ISI, tentunya dia memiliki peran yang semakin kuat di ISI, sehingga hubungan pemerintah dengan ISI semakin intensif,” ujarnya.

Adapun Jaran Ukir, satu di antara produk khas sentra industri gerabah Kasongan adalah obyek kajian dalam karya tulis Timbul Raharjo. Jaran Ukir gerabah Kasongan, dikatakannya, dapat menjadi ikon Bantul dari sudut pandang kajian sejarah, artistik, maupun budaya.

Perannya dalam pengembangan industri gerabah Kasongan, disebut Halim, memiliki kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bantul, termasuk kontribusi besar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).

“Sehingga, Pak Timbul ini bisa kita ajak bersama-sama melibatkan sumber daya kreatif baik di dalam maupun di luar ISI, untuk bersama-sama pemerintah membawa Bantul menuju kota kreatif dunia bidang kriya,” ungkapnya.

Sementara Kepala Dinas Pariwisata Bantul, Kwintarto Heru Prabowo mengatakan, dengan dikukuhkannya Timbul Raharjo sebagai guru besar, diharapkan dapat merangkul seluruh pelaku ekonomi kreatif dan semakin menguatkan kriya di Kabupaten Bantul.

Menurutnya, Kasongan sebagai sentra industri gerabah, juga telah berkembang menjadi destinasi wisata. Dan kini, salah satu putra daerahnya telah menjadi profesor.

“Mudah-mudahan semakin memperkuat, tak hanya di kreatif Bantul tetapi pariwisatanya. Dari sentra gerabah ini lahir seorang profesor sehingga dapat menguatkan pariwisata Bantul untuk lebih dikenal dunia, tak hanya di Indonesia saja, dan nanti dapat memberikan manfaat di kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya. (nto/ord)