WHO Cabut Status Darurat Kesehatan Global Covid-19, Ini Tanggapan Dinkes DIY

Alasan pemerintah DIY tetap memberlakukan upaya pencegahan yakni karena kasus terkonfirmasi Covid-19 di DIY masih terjadi.

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Muhammad Fatoni
dok.istimewa
Ilustrasi Pandemi Covid-19 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Badan kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO) menyatakan Covid-19 sudah tidak menjadi darurat kesehatan global.

Status Covid-19 pun kini disebut WHO tidak lagi menjadi darurat kesehatan global di seluruh dunia.

Pemerintah Indonesia pun kini masih melakukan langkah-langkah untuk merespon pernyataan WHO tersebut.

Sementara kondisi di DIY, berdasarkan data terakhir sebaran kasus Covid-19 per 6 Mei 2023 terjadi penambahan kasus baru terkonfirmasi Covid-19, yakni sebanyak 57 kasus.

Sehingga total kumulatif kasus terkonfirmasi Covid-19 saat ini menjadi 231.885 kasus

Penambahan kasus sembuh sebanyak 19 kasus, sehingga total sembuh menjadi 224.989 kasus

Sementara penambahan kasus meninggal sebanyak 1 kasus, sehingga total kasus meninggal menjadi 6.108 kasus.

Kepala Bidang Pelayanan Masyarakat Dinkes DIY, Yuli Kusumastuti, mengatakan saat ini Dinkes DIY sedang menyusun langkah-langkah untuk menghadapi masa transisi.

"Jadi belum ada pernyataan secara khusus pandemi di Indonesia berakhir belum ada. Sampai dengan saat ini kami masih tetap melakukan penangan pandemi," kata Yuli, saat diwawancara pada Senin (8/5/2023).

Dinkes DIY masih tetap mengimbau masyarakat mematuhi protokol kesehatan (prokes) ketika melakukan kegiatan.

Pihaknya juga masih terus melakukan pelayanan vaksinasi Covid-19 sampai dengan saat ini.

"Vaksinasi tetap berjalan surveilans juga masih dilakukan oleh teman-teman di Puskesmas," ujarnya.

Alasan pemerintah DIY tetap memberlakukan upaya pencegahan yakni karena kasus terkonfirmasi Covid-19 di DIY masih terjadi.

"Bahkan belakangan ini malah justru meningkat kasusnya, terutama pascalebaran ini, karena kan orang banyak berkumpul, lalu lintas semakin sering, terus trennya meningkat," ungkap Yuli.

Dia belum bisa menyimpulkan kenaikan kasus Covid-19 di DIY belakangan ini apakah disebabkan adanya Covid-19 varian baru atau karena hal lain.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved