Arti Gerhana Bulan dan Gerhana Matahari di Bulan Besar Tahun Jawa, Ini Penjelasan Primbon Jawa

TRIBUNJOGJA.COM - Primbon Jawa meyakini, fenomena alam yang terjadi di dunia ini memiliki pesan dan pertanda, termasuk peristiwa gerhana, baik itu Gerhana Matahari atau Gerhana Bulan.

Gerhana Matahari adalah keadaan di mana bulan berada di tengah-tengah matahari dan bumi, sehingga menyebabkan sinar matahari ke bumi terhalang. 

Mengutip dari Gramedia.com, fenomena alam ini terjadi pada saat bulan mati. 

Bayangan bulan yang berbentuk kerucut menutupi permukaan bumi dan menyebabkan sisi bumi yang tertutup bayangan bulan menjadi gelap.

Itulah alasan mengapa ketika terjadi gerhana, bumi menjadi gelap seperti saat malam hari.

Sementara itu, Gerhana Bulan adalah fenomena yang terjadi saat posisi bumi berada di antara matahari dan bulan. 

Dikutip dari Gramedia.com, saat Gerhana Bulan terjadi, bulan mengitari bumi, sedangkan mengitari matahari. 

Apabila ditarik garis lurus saat bumi ada di tengah matahari dan bulan, di mana posisi bumi sejajar antara matahari dan bulan, maka yang terjadi adalah bumi akan menutup cahaya matahari ke bulan.

Terjadinya Gerhana Bulan dimulai saat bayangan bumi telah menutupi bulan. Dengan demikian, bulan tidak bisa memantulkan cahaya matahari. 

Gerhana bulan selalu terjadi dari sore sampai malam hari. 

Lantas, apa arti Gerhana Matahari dan arti Gerhana Bulan menurut Primbon Jawa?

Berikut penjelasannya, seperti dirangkum Tribunjogja.com dari buku Kitab Primbon Jawa Serbaguna (2021) karya R. Gunasasmita halaman 139 - 140.

Arti Gerhana Bulan atau Gerhana Matahari di Bulan Besar Tahun Jawa

Terjadinya Gerhana Bulan atau Gerhana Matahari tepat pada bulan Besar dalam Kalender Jawa, adalah pertanda baik bagi Anda.

Konon, arti Gerhana Bulan atau Gerhana Matahari di bulan Besar adalah pertanda tentang datangnya masa-masa bahagia.