Berita Jogja Hari Ini
Arus Balik Terpantau di Terminal Giwangan, Penumpang Tetap Pilih Bus Walau Tiket Naik
Arus balik Lebaran sudah terasa di Terminal Giwangan, Senin (24/4/2023). Masih banyak masyarakat yang lebih memilih bus
Penulis: Santo Ari | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Arus balik Lebaran sudah terasa di Terminal Giwangan, Senin (24/4/2023). Masih banyak masyarakat yang lebih memilih moda transportasi bus untuk bepergian ke luar daerah dengan segala kelebihan dan kekurangannya.
Di antaranya adalah Arjun (52) warga Serang, Banten yang sejak tanggal 18 April ke Yogyakarta berkumpul dengan keluarganya. Ia memutuskan kembali ke Serang pada Senin ini sebagai antisipasi akan terjadi kemacetan di jalan.
"Pulang sekarang karena memperhitungkan lama durasi kita kumpul kemarin dan mau masuk kerja juga. Sebenarnya kita ingin lebih lama. Karena tanggal 26 masuk kerja, harusnya bisa berangkat tanggal 25 malam, tapi karena sudah prediksi nanti macet, jadi berangkat sekarang agar punya banyak waktu dan tidak terlambat masuk kerja," ujarnya saat ditemui di Terminal Giwangan.
Arjun mengatakan, ia dan istrinya bukannya tidak memilih kereta atau pesawat. Hanya saja, yang tersedia hanya tiket bus.
"Yang kami dapat cuma bus. Mau cari kereta, tapi 2 minggu sebelumnya tiket sudah habis," imbuhnya.
Lagi pula, menurutnya jika memakai kereta, ia akan kerepotan ke depannya. Jika menggunakan kereta, ia harus turun di Jakarta dan perlu meneruskan dengan bus untuk ke Serang. Namun jika menggunakan bus, dirinya bisa langsung menuju ke terminal Cikande di Serang.
"Masalah kelancaran ya wajar aja macet. Ini perlu dimaklumi. Lama iya, capek iya, tapi penumpang maklum. Karena juga sudah punya pengalaman yang sama sebelumnya," imbuhnya.
Hal yang wajar lainnya dan dimaklumi adalah harga tiket bus yang naik. Menurutnya, hampir semua moda transportasi mengalami kenaikan tarif tiket.
"Kalau tiket naik ya masih wajar. Baik itu kereta, bus atau pesawat. Yang dulu Rp 200 ribu sekarang Rp 400 ribu. Yang semula Rp 400 ribu jadi Rp 600 ribu itu wajar. Ya sopir kan butuh THR juga," katanya.
Sementara itu, Revan (22), warga Bengkulu datang ke Terminal Giwangan untuk mengantarkan kakek neneknya yang pertengahan puasa kemarin datang ke Yogyakarta.
Ia mengatakan bahwa bus menjadi pilihan karena lebih murah dibandingkan dengan moda transportasi lainnya. Walaupun diakui tetap ada kenaikan tarif tiket.
"Bus lebih murah, dibandingkan dengan moda transportasi lain. Walaupun harganya naik, mau gimana lagi, manut saja," ucapnya.
Revan mengatakan, biasa tiket bus ke Bengkulu di kisaran Rp 600 ribu, tapi saat libur Lebaran tarif tiket naik menjadi Rp 800 ribu.
"Kalau fasilitas, bus sudah bagus, cuma tidur masih duduk, belum bisa selonjoran. Saat ini juga sudah ada tol, jadi bisa lebih cepat," ucapnya.
Jumlah penumpang bus naik
Cara Lapor Jika Terjadi Kekerasan Anak dan Perempuan di Yogyakarta, Gratis Bebas Pulsa |
![]() |
---|
Kronologi Kasus Dugaan Monopoli BBM oleh Oknum Polairud di Pantai Sadeng Gunungkidul |
![]() |
---|
Mengenal Class Action, Cara Menuntut Pemerintah karena Kasus Keracunan MBG |
![]() |
---|
Komentar Sri Sultan HB X soal Keracunan MBG di Jogja dan Sanksi untuk SPPG Menurut Undang-Undang |
![]() |
---|
Kronologi Wisatawan asal Jakarta Hilang di Pantai Siung, Jenazah Ditemukan di Pantai Krakal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.