Idulfitri 1444 H
Ada Kesan Tersendiri Salat Idul Fitri di Gumuk Pasir Parangkusumo
Salat Idul Fitri ini adalah kali kedua digelar setelah pemerintah memberikan kelonggaran karena pandemi Covid-19.
Penulis: Santo Ari | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Ribuan umat Muslim mengikuti ibadah salat Idul Fitri di Gumuk Pasir Parangkusumo yang berada di Dusun Mancingan, Kalurahan Parangtritis, Kapanewon Kretek, Bantul, Jumat (21/4/2023).
Salat Idul Fitri ini adalah kali kedua digelar setelah pemerintah memberikan kelonggaran karena pandemi Covid-19.
Hanya saja di tahun ini, kembali ada perbedaan dalam menentukan penetapan Idul Fitri 1 Syawal antara pemerintah dan Muhammadiyah.
Ketua pimpinan ranting Muhammadiyah Parangtritis, Isyudi mengatakan, walaupun tidak bersamaan dengan pemerintah, tetapi menurutnya antusias warga dan jamaah tetap kuat dalam menjalankan ibadah salat Idul Fitri.
"Jadi kita sudah terbiasa dengan perbedaan, tidak mengurangi semangat jemaah untuk bersalat jamaah. Barangkali justru dari daerah lain penasaran banyak yang datang mengikuti salat id di gumuk pasir Parangkusumo," ucapnya.
Adapun Isyudi menceritakan bahwa Salat idul Fitri di Gumuk Pasir Parangkusumo telah dimulai sejak tahun 1980-an.
Sebelumnya salat Idul Fitri dilakukan di lapangan dan terkadang warga menghadapi kondisi tanah yang becek.
"Karena di tanah lapang kadang becek dan kebetulan ada tempat yang lebih dan yang agak longgar, alhamdulillah kemudian kita tetapkan sebagai tempat untuk salat id," imbuhnya.
Pada dasarnya, Gumuk Pasir Parangkusumo digunakan oleh jamaah ranting Muhammadiyah Parangtritis, tetapi seiring waktu berjalan banyak jamaah dari luar turut beribadah di tempat tersebut.
Selain warga dari luar Parangtritis, banyak pula pemudik yang ingin merasakan salat di hamparan pasir yang luas.
Dan di tahun ini, panitia menghitung terdapat 5.334 jemaah yang melaksanakan Salat Idul Fitri di gumuk pasir. Dengan infaq yang terkumpul mencapai Rp 62,6 juta.
Secara kebetulan, dari ribuan jamaah yang hadir, wartawan Tribun Jogja bertemu dengan seorang narasumber yang pernah diwawancarai saat Salat Idul Fitri di tahun 2022, yakni Dyah Kamila Sari (23), pemudik dari Bekasi.
Dyah mengatakan bahwa di keluarganya memang ada tradisi pulang kampung ke Kretek tiap Lebaran.
Ia berangkat dari Bekasi pada 18 April kemarin sekitar pukul 11.00 siang dan baru sampai kampung halaman sekitar pukul 22.00 malam.
"Macet kemarin di tol, sudah mulai diberlakukan one way jam 2 siang di Tol Cipali," katanya.
Permintaan Warga ke Ganjar Pranowo Setelah Antre Sejak Pagi di Karanganyar |
![]() |
---|
Kunjungan Wisatawan ke Pantai Selatan Bantul Masih Landai |
![]() |
---|
Jembatan Kretek 2 Steril dari Pedagang untuk Kelancaran Arus |
![]() |
---|
Konsumsi BBM Pertalite dan Pertamax Melonjak di Awal Arus Mudik Lebaran |
![]() |
---|
Wabup Sleman Sebut Arus Mudik Lebaran di Sleman Lancar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.