M Naufal Yudha Faris Fadhiilan, Atlet Renang DIY Pasang Target Bisa Tembus 5 Besar di BK PON 2023

Prestasi ini menjadi salah satu garansi Naufal masuk tim utama dari empat atlet renang lintasan putra di ajang BK PON yang akan digelar di Jakarta

Penulis: Taufiq Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
Dok Pribadi
M Naufal Yudha 

Plan B

Naufal punya plan b jika dirinya tak masuk dalam skuat renang lintasan DIY untuk PON 2024.

Rencananya, atlet yang juga mahasiswa olahraga di FIKK UNY ini akan masuk dalam tim selam DIY.

Bakatnya di renang jadi potensi besar untuk berprestasi di cabor selam. Asal tahu saja, renang lintasan dan selama adalah cabor yang berbeda, dengan federasi yang berbeda pula.

Untuk cabor lintasan masuk ke Persatuan Renang Seluruh Indoensia (PRSI) sedangkan selama masuk ke federasi Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI).

"Dari pelatih ada plan b buat saya. Kalau tidak masuk di renang lintasan, katanya akan dibawa untuk memperkuat tim selam DIY. Secara teknis tidak jauh beda, tapi nanti renangnya akan lebih seperti snorkling," katanya.

Namun demikian, Naufal masih mau berusaha tampil sebagai atlet renang lintasan di PON 2024 Aceh-Sumatera Utara. Karena baginya renang lintasan sudah menjadi spesialisnya sejak lama.

"Saya maksimalkan dulu di renang lintasan, jadi semisal tidak masuk, nanti baru latihan untuk selam. Kalau inginnya, pasti di renang lintasan," katanya.

Untuk cabor selam, atlet dengan postur 177 sentimeter itu menyebut akan ada kejuaraan BK PON pada Juli mendatang. Tidak ada jeda waktu yang cukup panjang jika Naufal mengambil plan b tersebut.

Perubahan Latihan

Naufal bergabung dengan puslatda BK PON dua hari jelang puasa Ramadan.

Saat itu porsi latihan tim renang bisa mencapai sembilan kali dalam sepekan. Sementara saat ini mereka hanya menjalankan enam kali, meski intensitas tetap.

Menurut Naufal latihan di bulan Ramadan ini cukup ideal. Dengan tidak menurunkan intensitas, performa atlet tetap terjaga.

"Yang beda paling dari latihan dikurangi, latihan pagi off, diganti malam. Senin, Selasa malam, Rabu sore, Kamis latihan fisik, Jumat sore, dan Sabtu malam. Terus kemarin pelatih bilang akan naik lagi jadi 11 setelah bulan puasa ini, karena kita akan tampil di BK PON," ungkap dia.

Naufal melanjutkan, dari latihan padat jelang ajang BK PON ini sebetulnya cukup membuat kewalahan. Terlebih saat ini ia juga punya kesibukan dengan kuliahnya di UNY.

"Asal pandai-pandai ngatur dengan kuliah saja, karena untuk persiapan event besar harus ada yang dikorbankan. Tapi Alhamdulillah, kampus mendukung, asal ada surat remis pasti dimudahkan," katanya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved