Berita Jogja Hari Ini
Buka Puasa Lintas Agama, Ajarkan Toleransi di Bulan Suci
“Saya kira acara ini menarik. Jadi bisa berdiskusi secara langsung dengan orang beda keyakinan, latar belakang dan agama. Apalagi, kata dosen saya,
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
Pengalaman di pertemuan itu memberikan dia satu ilham baru.
Bahwasanya perbedaan tak menutup pintu diskusi dan bertukar pikiran.
“Saya menemukan banyak hal dari obrolan kita. Sifat Katolik itu seperti apa, sebelumnya kita tidak tahu kan. Pertama, kalau di Katolik ada imamnya juga, ada uskup, ada paus. Itu menarik saya kira,” terangnya.
Melihat sudah ada barisan saf salat magrib yang terbentuk, Asih dan Frida pun segera menyusul agar tak tertinggal rombongan.
“Izin salat dulu ya, suster,” izinnya kepada Suster Paula dan langsung dipersilahkan dengan santun.
Suster Paula merasa, pertemuan seperti ini juga bisa membuka pintu toleransi antarumat beragama.
Nyatanya, dalam diskusi itu, para suster, frater, mahasiswa UIN Suka dan Sadhar juga duduk bersama tiada sekat.
Saat peserta yang puasa berbuka, semua peserta dan pemantik diskusi juga ikut menyantap kudapan dan makan besar.
“Momen seperti ini, berbagi tentang iman dan keyakinan, baru ini. Kalau ngomongin soal keyakinan itu kan tidak bisa diganggu gugat, karena semua punya kepercayaan masing-masing. Itu yang jadi gesekan,” kata dia.
Momen kebersamaan itu memang membuka pintu kedekatan dengan umat beragama lain.
Dengan saling berdiskusi dan bertatap muka, gesekan itu diharapkan bisa meredam dan tidak muncul di permukaan, mengingat Indonesia adalah negara yang memiliki banyak ragam perbedaan.
Inisiator kegiatan, CB Kusmaryanto atau Romo Kus mengatakan, kegiatan itu memang dilakukan untuk mengenalkan satu individu dengan lainnya.
Menurutnya, berpangkal kenal itu bisa menciptakan generasi yang lebih baik.
“First stepnya, biar mereka lebih kenal dulu. Menurut saya, acara ini penting karena situasi masyarakat di Indonesia, bahkan DIY, kadang tidak baik-baik saja,” jelasnya.
Maka, dia berharap, dengan adanya kegiatan diskusi antarumat beragama itu, setiap peserta memiliki gambaran tentang konsep sosial yang guyub rukun.
KENAPA Cuaca di Yogyakarta Terasa Dingin Akhir-akhir Ini? Ini 5 Fakta Menariknya |
![]() |
---|
Kronologi 3 Wisatawan Asal Sragen dan Karanganyar Terseret Ombak di Pantai Parangtritis |
![]() |
---|
Banyak Moge Harley Davidson Lewat Jogja, Ada Event Apa? |
![]() |
---|
Produsen Anggur Merah Kaliurang Buka Suara, Produksi Dihentikan, Produk Ditarik dari Pasaran |
![]() |
---|
INFO Festival Durian Jogja di Sleman Ada All You Can Eat dan Lomba Makan Durian 26-29 Januari 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.