Sebentar Lagi Dibuka, Pasar Godean Sleman Bakal Dilengkapi Food Court
Pasar di Sleman bagian barat ini rencananya akan dilengkapi food court yang menghadap ke barat di lantai tiga
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Pasar Godean, yang telah diresmikan Presiden setahun lalu, sebentar lagi dibuka.
Fasilitas yang diharapkan dapat menggeliatkan perekonomian masyarakat di Sleman bagian barat ini rencananya akan dilengkapi food court yang menghadap ke barat.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sleman Mae Rusmi Suryaningsih mengatakan, pembuatan foodcourt akan dilakukan di lantai 3 setelah semua pedagang menempati lapak.

Pihaknya memprioritaskan agar semua pedagang mendapatkan lapak terlebih dahulu.
Setelah semua pedagang masuk mendapatkan lapak dan tidak ada masalah baru berencana membuat tempat kuliner tersebut.
"Intinya kami menata dulu pedagang. Nah di lantai 3 yang menghadap ke barat ada view. Setelah semua pedagang selesai ditempatkan dan tidak ada masalah, itu pelan-pelan akan kita jadikan food court," kata Mae, selasa (12/8/2025).
Keberadaan pusat kuliner tersebut diharapkan dapat menjadi daya tarik bagi pengunjung untuk datang. Pengunjung bisa makan minum di lantai 3 dengan pemandangan menghadap Pegunungan Menoreh setelah selesai berbelanja.
Mae mengatakan, untuk menghidupkan pasar, pihaknya juga sudah berkomunikasi dengan Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman agar menggelar even di pasar Godean.
"Kami juga menyiapkan anggaran untuk publikasi dan promosi agar pasar Godean nanti ramai," katanya.
Terkait pemindahan pedagang, pemerintah merencanakan akan dilakukan di pertengahan Oktober mendatang. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman saat ini mulai berembug dengan perwakilan pedagang untuk penempatan zonasi sesuai komoditas yang dijual.
Setelah penempatan zonasi disepakati, tahap berikutnya adalah pengundian lapak. Para pedagang, yang jumlahnya 1.837 pedagang, akan diundi untuk menempati lapaknya. Setelah masing-masing pedagang mendapatkan lokasi lapak, kemudian akan dibangun gledek atau tempat buat berjualan. Antar pedagang kini sudah saling berkomunikasi untuk proses pembuatan gledek.
"Kami hanya mengawal dan mengawasi saja, karena itu (pembuatan gledek) adalah urusan pedagang dengan pemborong," katanya.
Terkait rencana pengundian lapak, Mae mengatakan, pihaknya akan berkomunikasi terlebih dahulu dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) untuk proses penempatan sekaligus pemindahan pedagang. Setelah tahapan tersebut dilalui, baru dilakukan pengundian.
Penempatan pedagang rencananya akan dikelompokkan sesuai komoditas yang dijual. Misalnya di lantai 1, mayoritas akan digunakan untuk pedagang pakaian. Pedagang klethikan atau makanan ringan ditempatkan di lantai 2. Sedangkan bagi pedagang yang kurang begitu aktif, yang hanya menggunakan lapak sebagai gudang atau menaruh barang dagangan bakal ditempatkan di lantai 3.
"Kalau untuk memastikan pedagang tidak ada yang berjualan di luar kami sudah berkoordinasi dengan Dishub (Dinas Perhubungan) untuk mengatur lalulintas dan parkir. Satpol PP dan paguyuban pedagang juga akan bersama sama menertibkan pedagang yang berjualan di luar," kata dia.(*)
Pengawas Dinkes Sleman Sebut Aspek Penyebab Keracunan MBG di Berbah: Makanan Tidak Segera Dimakan |
![]() |
---|
Dinkes DIY Perketat Pengawasan MBG seusai 137 Pelajar di Berbah Sleman Jadi Korban Keracunan |
![]() |
---|
Marak Keracunan MBG, Dinkes Gunungkidul Bereaksi, Orang Tua Khawatir: Anak Kami Jadi Taruhannya |
![]() |
---|
Keracunan MBG Pelajar di DIY, Ombudsman: Program Nyaris Tanpa Pengawasan, Pelanggaran Nir Sanksi |
![]() |
---|
Begini Kegiatan Belajar di SMPN 3 Berbah Sleman Pascainsiden Ratusan Siswa Keracunan Diduga MBG |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.