Berita Jogja Hari Ini

Solusi Iklim Bisa Dimulai dari Masjid, Masyarakat Diajak Sedekah Energi

Pengurus Pusat Muhammadiyah menggelar acara Tadarus Lingkungan bertema ‘Masjid sebagai Pelopor Solusi Iklim’ di Kantor Pusat PP Muhammadiyah, Yogyakar

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
Istimewa
Masjid bisa menjadi teladan solusi iklim, sehingga masyarakat didorong untuk ikuti Sedekah Energi, Minggu (9/4/2023) 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Lebih dari sebagai tempat ibadah, masjid di Indonesia juga berfungsi sebagai pusat berbagai kegiatan sosial bagi masyarakat. 

Masjid berpotensi menjadi teladan dalam penyebaran kesadaran lingkungan, termasuk tentang pentingnya peralihan ke sumber energi terbarukan. 

Dari situ, dibutuhkan dukungan umat muslim dan kolaborasi berbagai lapisan masyarakat untuk mendorong masjid menjadi pelopor solusi iklim.

Maka, Pengurus Pusat Muhammadiyah menggelar acara Tadarus Lingkungan bertema ‘Masjid sebagai Pelopor Solusi Iklim’ di Kantor Pusat PP Muhammadiyah, Yogyakarta, Senin (10/4/2023).

Baca juga: 41 Masjid di DIY Terima Dana Manfaat Zakat Mal Lazizmu dari Para Dokter RS PKU Muhammadiyah

Acara ini didukung oleh Muslims for Shared Actions on Climate Impact (MOSAIC), sebuah kolaborasi berbagai elemen masyarakat, akademisi dan lembaga nirlaba.

MOSAIC berfokus pada solusi permasalahan iklim yang dihasilkan dari Kongres Umat Islam untuk Indonesia Lestari yang mulai diinisiasi pada 2021.

Dr. Abdul Gaffar Karim, MA, Ketua Departemen Politik dan Pemerintahan FISIPOL UGM membahas tentang pandangan Islam terhadap perubahan iklim

“Al Qur’an, Sunnah, dan dalil tidak kurang-kurangnya menunjukkan betapa lingkungan sangat penting, termasuk tentang problem lingkungan yang tidak terkendali seperti banjir, longsor dan dari kisah para nabi,” kata dia.

Sayangnya, di masyarakat kita ada celah besar dimana akhlak kepada lingkungan tidak diajarkan dengan baik, sehingga butuh koreksi bersama.

Dia menambahkan, survey dan riset Purpose pada tahun 2021, menunjukan bahwa masyarakat Indonesia memiliki nilai-nilai paguyuban dan konformitas, kesalehan yang tinggi, serta taat pada aturan dan norma. 

Masyarakat Indonesia juga memiliki kepedulian yang tinggi. 

Riset ini menemukan bahwa meskipun 84 persen orang percaya bahwa aktivitas manusia ikut bertanggung jawab atas perubahan iklim.

Akan tetapi, sebagai masyarakat yang religius, rakyat Indonesia juga percaya akan peran Tuhan dalam bencana dan perubahan iklim

Selain itu, mayoritas setuju bahwa manusia harus menjaga lingkungan sebagai amanah dari Tuhan, dan beberapa bencana adalah hukuman dari Tuhan.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved