Berita Kabupaten Magelang Hari Ini

Ibu dan Anak Asal Magelang yang Jadi Korban Pembunuhan Dukun Pengganda Uang Berhasil Diidentifikasi

Polda Jawa Tengah berhasil merilis hasil identifikasi para korban yang dibunuh Slamet Tohari, Dukun pengganda uang dari Banjarnegara.

Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Kurniatul Hidayah
Istimewa
Foto korban Thresia Dewi dan korban Okta Ali Abrianto 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting 

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Jawa Tengah berhasil merilis hasil identifikasi para korban yang dibunuh Slamet Tohari, Dukun pengganda uang dari Banjarnegara.

Dari 12 jenazah yang menjadi korban pembunuhan tersebut, delapan jenazah berhasil diidentifikasi, dua di antaranya merupakan ibu dan anak yakni Theresia Dewi (47) dan Okta Ali Abrianto (31), warga Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang

Saat dikonfirmasi kepada kakak kandung korban Theresia Dewi, Yusuf Edi Gunawan membenarkan hal tersebut. 

Pihaknya pun sudah diperbolehkan membawa pulang jenazah adik dan keponakannya tersebut.

Baca juga: BREAKING NEWS: Polisi Amankan 3 Warga Magelang yang Miliki Ratusan Kilogram Bahan Peledak Mercon

"Hasil DNA keluar tadi, saya sudah disuruh mengirim KTP ke Polda. Kemarin kan, janjinya setelah tes DNA pada Jumat (7/4/2023) diminta menunggu hasil sekitar 10 hari. Ternyata lebih cepat, Alhamdulillah rencananya besok akan dibawa ke sini untuk dimakamkan," ujarnya saat ditemui di kediamannya pada Senin (10/4/2023).

Ia menambahkan, direncanakan kedua kerabatnya itu akan dimakamkan di TPU Giriloyo, Magelang, pada besok hari.

Sebelum dimakamkan, kedua jenazah akan ditransitkan terlebih dahulu di rumah milik Yusuf yang lokasinya tak jauh dari pemakaman tersebut.

"Di makamkan kan di blok J 3, wetan rodo ngidul sitik, jadi tengah ada jalan paving yang ngetan, lihat sudah ketok sing makam pahlawan. Dibuat bersebelahan tidak satu liang, di sana juga sudah ada makam Mbah (ibu) dibuat berdekatan. Nanti, saya ampirkan ke sini (rumah saya) transit sekitar setengah jam atau satu jam, habis itu dimakamkan. Karena ini permintaan teman-teman dan saudara banyak sekali," terangnya.

Ia menuturkan, keputusan pemakaman dilaksanakan di Magelang juga sudah disetujui semua pihak keluarga.

Terutama, Vina istri dari Okta Ali Abrianto. Di mana, selama ini keluarga tersebut menetap di Pangandaran, Jawa Barat.

Begitupun dengan ayah kandung Okta Ali Abrianto atau suami pertama dari Theresia Dewi, Usman.

Dia juga setuju prosesi pemakaman dilaksanakan di Magelang. Selama ini, Usman berdomisili di Malang, Jawa Timur.

"Sudah izin istrinya Okta, Vina bilang 'Babeh, kalau bisa (jenazah) dibawa ke Magelang saja, Mas Okta-nya. Jangan dibawa pulang ke Malang. Sedangkan, Vina saat ini masih di Yogyakarta di tempat buliknya. Jadi sepeninggal Okta, dia (Vina) harus bekerja mencari uang di Yogyakarta ikut buliknya, kalau anak-anaknya masih di Pangandaran tempat ibunya Vina," ujarnya.

"Begitupun, ayahnya Okta, Pak Usman itu juga menyampaikan hal yang sama untuk dimakamkan di Magelang supaya lebih dekat dengan keluarga juga. Ini, Pak Usman sudah dikabari dan baru akan berangkat ke sini," lanjutnya.

Dirinya pun mengaku, saat ini keluarga merasa sudah cukup lega sebab keberadaan adik dan keponakannya bisa diketahui. Meskipun, dalam keadaan tidak lagi bernyawa.

"Setidaknya, kami bersyukur bisa ditemukan.Kalau toh pun harus ketemunya dengan keadaan gini mungkin takdirnya harus seperti itu, karena selama ini kami itu terus mencari terus keberadaan mereka," urainya. (ndg)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved