Dukun Maut di Banjarnegara

Kisah Perjalanan Dewi dan Okta dari Magelang, Salatiga, Banjarnegara, Diduga Korban Mbah Slamet

Keduanya tanpa kabar setelah melakukan serangkaian perjalanan dari rumahnya di Mertoyudan Magelang menuju Salatiga dan juga ke Banjarnegara

Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Yoseph Hary W
Kompas.com
Belasan orang meninggal dunia di tangan Tohari alias Mbah Slamet (45). Dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah itu dengan keji membunuh pasiennya sendiri. 

Titik Terang

Kakak kandung Theresia Dewi, Yusuf Edi Gunawan (64) saat ditemui di rumahnya pada Sabtu (8/4/2023)
Kakak kandung Theresia Dewi, Yusuf Edi Gunawan (64) saat ditemui di rumahnya pada Sabtu (8/4/2023) (Tribun Jogja/ Nanda Sagita Ginting)

Terkuaknya informasi keberadaan korban pun mulai menemui titik terang setelah kasus pembunuhan dukun pengganda uang, Slamet Tohari alias Mbah Slamet terbongkar.

Di mana diketahui para korbannya dibunuh dan dikubur di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara.

Yusuf pun meyakini bahwa adik dan keponakannya tersebut merupakan korban dari dukun pengganda uang.

Hal tersebut didasari dari barang bukti yang ditemukan oleh polisi. Barang bukti tersebut berupa, jam tangan, jaket, dan kunci mobil.

"Barang buktinya itu sudah identik, saya lihat jam tangan adik saya itu. Jaket Pemuda Pancasila, ada label nama yang tertulis nama Okta. Lalu, kunci mobil  yang masih ada di dalam saku celana. Untuk mobilnya sampai sekarang belum diketahui masih dalam penyelidikan,"ungkapnya sambil menangis.

Atas temuan barang identik tersebut, lanjutnya, dirinya pun diminta kepolisian Banjarnegera untuk menjalani proses DNA, pada Jumat (7/4/2023) lalu.

"Saya ke sana diambil sampel DNA-nya. Sedangkan untuk Okta, Bapaknya (suami pertama Theresia Dewi) sudah diambil tes DNA nya juga, kemarin Sabtu (8/4/2023),"ujarnya.

Ia mengatakan, memang adiknya yang bekerja sebagai kontraktor sedang mengalami masalah keuangan.

Namun, dirinya tidak mengetahui pasti persoalan keuangan seperti apa yang dihadapi adiknya tersebut.

"Memang sempat kesulitan keuangan, apalagi korban ini sudah sendiri. Korban menikah dua kali namun keduanya sudah bercerai. Saya juga tidak mengetahui dan kenal dengan dukun pengganda uang itu,"ucapnya.

Sementara itu, ia mengatakan, direncanakan kedua korban akan dimakamkan di Magelang.

"Setelah sudah melewati semua proses pemeriksaan.Rencana kedua korban akan dimakamkan di sini. Dari keluarga sudah berembuk dan menyetujui. Kami menunggu dari kepolisian kapan jenazah korban bisa dikebumikan,"ucapnya.

Dari kasus dukun pengganda uang ini, korban Theresia Dewi meninggalkan seorang anak. Sedangkan, Okta meninggalkan seorang istri beserta tiga anaknya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved