Mutiara Ramadan
Kaum Perempuan
Kedatangan tamu agung di bulan Ramadan 1444 H adalah hal yang sangat dinantikan.
Oleh: Purwati Idamaningsih, MAS Yayasan Masyithoh
TRIBUNJOGJA.COM - Kedatangan tamu agung di bulan Ramadan 1444 H adalah hal yang sangat dinantikan.
Puasa yang berjalan di bulan Ramadan mengundang jutaan keberkahan dan pahala yang melimpah ruah. Sebagai muslimah tentunya tidak ingin momen puasa Ramadan terlewatkan begitu saja.
Namun karena takdir yang ditentukan Allah, dalam kodratnya wanita harus melewati masa haid, masa hamil, melahirkan, dan nifas, sehingga tidak dapat melaksanakan rangkaian ibadah seperti halnya laki-laki.
Bagaimanakah kita meraih kesempatan berburu pahala bagi kaum perempuan? Baginda Rasulullah Muhammad SAW memberikan perhatian lebih khusus kepada kaum perempuan melalui sabdanya:
“Jika seorang wanita selalu menjaga salat lima waktu, puasa Ramadan, menjaga kemaluan (dari perbuatan zina) dan taat pada suaminya, maka dikatakan pada wanita tersebut, “Masuklah ke surga melalui pintu manapun yang engkau suka.” (HR. Ahmad).
Allah memberikan perhatian secara khusus kepada para wanita untuk melakukan empat amalan pokok yang dapat mengantarkannya dalam meraih pahala, jika mereka mampu melaksanakannya dengan istiqomah. Adapun keempat amalan yang bisa kita upayakan yaitu:
Pertama, menjaga salat lima waktu, perkara ini bagi kaum wanita tidaklah mudah, karena wanita setiap bulannya akan mengalami masa haid dan nifas bagi perempuan yang baru melahirkan.
Belum lagi banyak urusan yang dilakukan para perempuan yakni mengurus anak, mengurus rumah dan urusan yang lainnya, apalagi perempuan yang berprofesi ganda selain ibu rumah tangga mereka juga bekerja di luar rumah, dalam menjaga salat lima waktu dengan tepat waktu dan istiqomah ini suatu tantangan bagi perempuan. Butuh perjuangan dan komitmen yang tinggi untuk meraihnya.
Kedua, Meng-qodho puasa yang tertinggal mengganti puasa juga tidak mudah. Hal ini disebabkan adanya kondisi dan situasi yang tidak mendukung seperti layaknya bulan Ramadan, di mana semua orang berpuasa baik di lingkugan keluarga, tempat kerja maupun di tempat umum. Bagi mereka yang sedang membayar utang puasa, mereka harus menahan lapar dan haus di tengah orang lain makan dan minum secara bebas.
Ketiga, menjaga kehormatan dirinya. Derasnya arus perkembangan teknologi dan informasi saat ini sangat berpengaruh kepada kadar keimanan dan kondisi keamanan, terkhusus kepada kaum perempuan.
Namun di tengah ancaman perkembangan zaman ini, jika seorang perempuan (baik yang sudah menikah maupun belum menikah) mampu menjaga kehormatannya dari perilaku zina, maka sekali lagi surga nan indah menantinya.
Keempat, taat kepada suami. Ketaatan seorang istri kepada suami (selama dalam koridor kebaikan dan ketaatan) menjadi poin penting di mata Allah untuk memasukkan wanita shalihah ini ke dalam surga-Nya.
Itulah empat amalan untuk para perempuan agar bisa meraih pahala di bulan suci Ramadan, jadi kita jangan suuzon bahwa ajaran Islam tidak adil dan hanya berpihak kepada kaum laki-laki saja.
Pada dasarnya Islam menjunjung tinggi persamaan hak sesama manusia, di mata Islam semua hamba Allah SWT adalah sama, Tidak ada dikotomi ras, jenis dan golongan, bangsa, dan lain sebagainya. Mereka semua sederajat, yang membedakan hanya ketakwaanya di sisi Allah SWT. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.