Mutiara Ramadan

Tiga Tujuan 

Umat Islam dianjurkan memohon umur yang panjang dengan niat untuk menambah kebaikan dan beramal saleh di masa mendatang.

Editor: ribut raharjo
Istimewa
Titik Nur Farikhah, Pranata Humas Kemenag Sleman 

Oleh: Titik Nur Farikhah, Pranata Humas Kemenag Sleman

TRIBUNJOGJA.COM - Hadirnya Ramadan selalu dinanti seluruh umat Islam di dunia. Begitu dahsyatnya Ramadan hingga Rasulullah SAW bersabda dalam hadisnya: "Jika masuk bulan Rajab, Rasulullah berdoa, 'Ya, Allah, berkatilah kami pada Bulan Rajab dan Sya'ban. Sampaikan kami ke Bulan Ramadan.'

Umat Islam dianjurkan memohon umur yang panjang dengan niat untuk menambah kebaikan dan beramal saleh di masa mendatang.

Tidak akan bertambah usia orang beriman melainkan bertambah kebaikannya. Bertemunya kita dengan bulan Ramadan adalah suatu kenikmatan dan kebahagiaan yang tidak semua orang mampu menggapainya.
Ada tiga tujuan Ramadan yang hendak diraih sebagai bekal untuk kembali.

Pertama, peningkatan ketakwaan secara personal. Termaktub dalam Qs. Albaqarah ayat 183. “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”

Ramadan bertujuan membentuk karakter Muslim yang memiliki ketakwaan personal yang tinggi. Nilai ketakwaan ini harus tertanam dalam jiwa.

Ramadan harus dimaknai sebagai majelis ilmu, media mendidik jasmani, akal dan rohani. Perlu ditumbuhkan motivasi dalam diri bahwa Ramadan adalah kesempatan untuk mengejar akhir yang husnul khotimah.
Seperti kisah Rasulullah SAW yang menunjukkan kesedihan yang begitu mendalam saat akan berpisah dengan bulan penuh ampunan ini. Hal itu juga yang dirasakan oleh para sahabatnya.

Kedua, membentuk ketakwaan sosial. Bukan sekedar kepribadiannya yang menjadi lebih baik, tetapi juga meningkatnya ketakwaan sosial.

Tecermin dalam sikap kepedulian dengan sesama. Memaksimalkan karakter sosial. Jika hubungan dengan Allah baik tetapi hubungan dengan manusia kurang baik berarti belum sempurna Ramadannya.

Sedekah dianjurkan di setiap waktu selagi kita memiliki kelapangan baik tenaga, pikiran, maupun harta. Tetapi sedekah lebih dianjurkan pada bulan Ramadhan karena memiliki nilai yang istimewa sebagaimana sabda Rasulullah SAW riwayat Imam At-Tirmidzi berikut ini:

“Dari Anas RA, sahabat bertanya, ‘Wahai Rasulullah, sedekah apa yang paling utama?’ Rasulullah SAW menjawab, ‘Sedekah di bulan Ramadan,’” (HR At-Tirmidzi).

Ketiga, membentuk karakteristik yang bersyukur kepada Allah SWT. Jika semua karakter personal dan sosial bisa dilakukan maka akan membentuk karakteristik yang baru pasca Ramadan yakni menjadi pribadi yang pandai bersyukur, pribadi yang lebih dekat dengan Allah, bersikap mulia dengan sesama dan mampu menata diri menjadi pribadi yang lebih baik. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved