Daftar 44 Desa di Kabupaten Magelang yang Terdampak Proyek Tol Yogya-Bawen
Desa-desa yang terdampak pembangunan Tol Yogya-Bawen ini tersebar di delapan kecamatan yang akan di Kabupaten Magelang.
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM - Inilah daftar 44 desa di Kabupaten Magelang yang akan dilalui Tol Yogya-Bawen.
Desa-desa yang terdampak pembangunan Tol Yogya-Bawen ini tersebar di delapan kecamatan yang akan di Kabupaten Magelang.
Di antaranya Secang, Grabag, Muntilan, Borobudur, Candimulyo, Mungkid, Tegalrejo dan Ngluwar.
Rinciannya, enam desa di Kecamatan Secang yakni Desa Candiretno, Desa Pancuranmas, Desa Madusari, Desa Candisari, Desa Donorojo, Desa Karangkajen.
Lalu Kecamatan Grabag meliputi Desa Kalikuto, Desa Banyusari, Desa Kartoharjo, Desa Sidogede, Desa Kalipucang, Desa Losari.
Kecamatan Muntilan meliputi Desa Sriwedari, Desa Sukorini, Desa Congkrang, Desa Adikarto, Desa Tanjung.
Kecamatan Borobudur meliputi Desa Wanurejo, Desa Borobudur.
Kemudian Kecamatan Candimulyo meliputi Desa Tampirkulon, Desa Podosoko, Desa Tempak, Desa Sidomulyo, Desa Mejing.
Kecamatan Mungkid meliputi Desa Progowati, Desa Mendut, Desa Rambeanak, Desa Paremono, Desa Bumirejo, Desa Ambartawang, Desa Blondo, Desa Senden.
Lalu Kecamatan Tegalrejo yang meliputi Desa Tampingan, Desa Banyuurip, Desa Purwosari, Desa Glagahombo, Desa Purwodadi.
Serta Kecamatan Ngluwar, Desa Bligo, Desa Pakunden, Desa Karang Talun, Desa Ngluwar, Desa Jamuskauman, Desa Plosogede dan Desa Blongkeng.
Diketahui, pembangunan jalan Tol Jogja-Bawen di seksi 1 mengalami review design di seputar Selokan Mataram sehingga mengharuskan ada tambahan lahan seluas 18,8 hektar.
Izin Penetapan Lokasi (IPL) penambahan lahan sudah terbit sejak awal Januari lalu dengan masa berlaku hingga 21 Desember 2023.
Detail luas lahan tambahan lebih-kurang 188.075 meter persegi atau (18.8 hektar) dengan luas bidang 399 bidang.
Pemprov Jateng Gelar Konsultasi Publik
Rencana pembangunan jalan tol Yogyakarta-Bawen diharapkan memudahkan akses perekonomian masyarakat. Terutama di daerah yang dilintasi tol, seperti Kabupaten Semarang.
Analis Kebijakan Ahli Madya Setda Provinsi Jateng Bambang Herwanto mengatakan, dengan adanya jalan tol akan membawa dampak positif bagi pembangunan daerah. Di antaranya di Desa Kebondalem, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang.
“Dengan adanya jalan tol akan mempermudah akses perekonomian karena masyarakat pasti akan mudah untuk menjangkau. Tidak kesulitan karena ada jalan tol yang melewati sini dan ada exit tol,” kata Bambang, seusai Konsultasi Publik Pengadaan Tanah Pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen, di Balai Desa Kebondalem, Kabupaten Semarang, Kamis (17/2/2022) seperti yang dikutip dari Tribunjateng.com.
Ditambahkan, Desa Kebondalem memiliki sentra buah alpukat yang merupakan hasil pertanian warga. Dengan adanya tol, tidak menutup kemungkinan makin memudahkan pengunjung datang ke desa.
“Dengan adanya pengunjung atau masyarakat yang ke sini (Kebondalem), ekonomi warganya akan lebih baik,” ucapnya.
Kepala Desa Kebondalem Nur Kolik menyambut baik rencana pembanguna jalan tol Bawen-Yogyakarta, karena akan menguntungkan desanya.
“Di sini ada produk unggulan. Karena produk kami, pengunjung bisa masuk ke desa kami. Di sini ada juga jalur wisata, sehingga warga kami yang punya produk lokal bisa ikut memasarkan, ataupun dari tamu-tamu bisa berkunjung ke desa kami,” katanya.
Kolik menuturkan, di desanya terdapat potensi lokal seperti buah alpukat, durian, kopi, dan hasil pertanian lainnya. Desanya juga punya objek wisata edukasi alpukat yang sedang dibangun. Dia berharap, jika pembangunan jalan tol selesai, bangunan wisata edukasi buah alpukat juga sudah rampung dan bisa dioperasikan.
Diakui, selama ini potensi desa berupa buah alpukat khususnya biasa dikirim ke luar wilayah hingga luar pulau. Sehingga tol akan memudahkan transportasi ke luar daerah.
Warga Desa Kuwarasan, Kecamatan Jambu terdampak, Timang Setyorini, setuju dengan adanya jalan tol Bawen-Yogyakarta. Sebab menurutnya, pembangunan itu akan membuat perekonomian warga meningkat.
“Peningkatan ekonomi jelas akan meningkat karena warga mudah membawa produk ke mana-mana,” katanya, saat Konsultasi Publik Pengadaan Tanah Pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen di desanya.
Profil Tol Yogyakarta-Bawen
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah membangun Jalan Tol Yogyakarta-Bawen.
Proyek jalan tol ini ditargetkan rampung konstruksinya pada akhir tahun 2023 dan dapat tersambung seluruhnya pada akhir tahun 2024.
Dilansir dari unggahan Twitter resmi Kementerian PUPR @KemenPU, berikut rincian jalur Tol Yogyakarta-Bawen:
Seksi 1 Sleman-Banyurejo 8,25 kilometer,
Seksi 2 Banyurejo-Borobudur 15,26 kilometer,
Seksi 3 Borobudur-Magelang 8,08 kilometer,
Seksi 4 Magelang-Temanggung 16,26 kilometer,
Seksi 5 Temanggung-Ambarawa 22,56 kilometer,
Seksi 6 Ambarawa-Junction Bawen terkoneksi Tol Semarang-Solo 5,21 kilometer.
Pemerintah Percepat Proses Pembebasan Lahan Tol Yogya-Bawen |
![]() |
---|
Terdampak Tol Jogja-Bawen, 4 Bidang Tanah Kas Desa Pabelan Magelang Terima UGR Rp 4,7 Miliar |
![]() |
---|
Terus Dikebut, Progres Kontruksi Jalan Tol Jogja - Bawen Seksi 1 Capai 74,6 Persen |
![]() |
---|
Penampakan Sebidang Sawah Seluas 2 Meter di Magelang yang Terdampak Tol Jogja-Bawen |
![]() |
---|
Penyebab Tanggul Selokan Mataram Jebol Diduga karena Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.