Cerita Pelajar Ikut-ikutan Perang Sarung, Dia Tertangkap yang Ngajak Berhasil Kabur

Remaja berusia 15 tahun ikut tawuran menggunakan sarung atau biasa disebut perang sarung di di Desa Brenggong, Purworejo, Kabupaten Purworejo

Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Iwan Al Khasni
KOMPAS.COM/DANI JULIUS
Dok Foto Ilustrasi: Sarung modifikasi milik sekelompok pelajar 

Sementara itu, F yang merupakan teman MI berhasil kabur dan tak tertangkap.

Sebab, ia tidak ikut mengejar sampai ke perkampungan.

Untungnya, warga tidak main hakim sendiri dan hanya mengamankan mereka.

Kapolsek Purworejo, AKP Bruyi Rahman, mengungkapkan identitas 13 anak di bawah umur yang diamankan karena perang sarung itu antara lain AA (15), FN (17), MW (16), ED (17), GA (19), DF , AM (18), MR (16), DI (18), RR (17), RA (19), AT (17), dan MI (15.

"Rata-rata mereka adalah pelajar SMP dan SMA kelas satu dari Kecamatan Banyuurip, Kecamatan Purworejo, dan Loano.

Sebelumnya, kami dan masyarakat berhasil mengagalkan perang sarung di Desa Cangkrep pada malam pertama Puasa. Tapi ini terjadi lagi di Desa Brenggong," ucapnya.

Ia mengatakan, belasan anak itu di bawa ke Polsek Purworejo untuk diberikan pembinaan.

Pihaknya juga memanggil orang tua dan sekolah untuk membuat surat pernyataan bahwa anak-anak tersebut tidak akan mengulanggi perbuatan.

Dalam hal itu, ia juga mengamankan 7 sarung yang sudah dimodifikasi menyerupai cambuk.

Sarung-sarung itu dililit menggunakan lakban dan tali rafia lalu pada ujungnya ditali bentuk bulat, bahkan ada yang diisi pasir atau batu.

"Kami himbau masyarakat dan orang tua untuk mengawasi anak-anak agar mereka tidak nongkrong-nongkrong tak jelas. Apalagi ini adalah bulan ramadhan, harusnya bisa dimanfaatkan untuk kegiatan yang lebih baik," pungkasnya. (Tribunjogja.com/drm)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved