Berita Internasional

Kenapa Amerika Takut dengan TikTok sampai Cecar CEO Shou Zi Chew selama Lima Jam?

Berikut lima ulasan hasil rapat dengar pendapat kongres Amerika dengan Shou Zi Chew. Inilah alasan Amerika takut dengan TikTok hingga mencecar sang CE

getty images
Kenapa Amerika Takut dengan TikTok sampai Cecar CEO Shou Zi Chew selama Lima Jam? 

Itu adalah sebuah pertanyaan yang muncul setelah adanya laporan bahwa perusahaan mengakses informasi jurnalis dalam upaya untuk mengidentifikasi karyawan mana yang membocorkan informasi.

Chew menjawab bahwa memata-matai bukanlah cara yang tepat untuk mendeskripsikannya.

Baca juga: Shou Zi Chew CEO TikTok Sebut Anaknya Tidak Pernah Main TikTok, Begini Katanya

2. TikTok dituduh jadi mata-mata Cina

TikTok tidak beroperasi di China, namun perusahaan induknya adalah ByteDance yang berada di Cina.

Cina memiliki pengaruh yang signifikan atas bisnis di bawah yurisdiksinya.

Dengan demikian, secara tidak langsung, TikTok, dapat dipaksa untuk bekerja sama dengan berbagai aktivitas keamanan, termasuk kemungkinan transfer data TikTok.

Sebagian besar upaya Shou Zi Chew menekankan bahwa perusahaannya bukan bagian dari pemerintah Cina.

Namun, upaya itu tidak dihiraukan parlemen.

Banyak anggota kongres menyela kesaksian kepala eksekutif untuk mengatakan bahwa mereka tidak mempercayainya.

“Kepada orang Amerika yang menonton hari ini, dengarkan ini: TikTok adalah senjata oleh Partai Komunis China untuk memata-matai Anda, memanipulasi apa yang Anda lihat, dan mengeksploitasinya untuk generasi mendatang,” kata McMorris Rodgers, seorang Republikan.

Aplikasi TikTok
Aplikasi TikTok (The Verge)

Chew berbicara tentang upaya berkelanjutan TikTok untuk melindungi data pengguna AS dan mengatakan dia tidak melihat bukti bahwa pemerintah China memiliki akses ke data itu.

“Mereka tidak pernah meminta kami, kami tidak menyediakannya,” beber Shou Zi Chew .

Perwakilan Demokrat California Anna Eshoo menjawab hal itu tidak masuk akal.

Chew bahkan berkomitmen untuk memindahkan data pengguna Amerika ke Amerika Serikat.

“Komitmen kami adalah memindahkan data mereka ke Amerika Serikat, untuk disimpan di tanah Amerika oleh perusahaan Amerika, diawasi oleh personel Amerika. Jadi risikonya akan serupa dengan pemerintah mana pun yang pergi ke perusahaan Amerika,” tuturnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved