Berita Internasional

Kenapa Amerika Takut dengan TikTok sampai Cecar CEO Shou Zi Chew selama Lima Jam?

Berikut lima ulasan hasil rapat dengar pendapat kongres Amerika dengan Shou Zi Chew. Inilah alasan Amerika takut dengan TikTok hingga mencecar sang CE

getty images
Kenapa Amerika Takut dengan TikTok sampai Cecar CEO Shou Zi Chew selama Lima Jam? 

TRIBUNJOGJA.COM - Kekhawatiran Amerika Serikat terhadap keamanan aplikasi TikTok seperti tak bisa dibendung lagi.


Hal itu terlihat dalam kongres parlemen Amerika yang menghadirkan CEO TikTok, Shou Zi Chew Kamis (23/3/2023) waktu setempat.

Setiap anggota parlemen mencecar Shou Zi Chew dengan pertanyaan terkait keamanan TikTok.

Mereka memperlihatkan keresahan dan skeptisisme terhadap TikTok untuk memproteksi data pengguna di Amerika Serikat.

Ini juga menjadi momen yang langka bagi publik untuk mendengar pendapat dari Chew karena dia jarang tampil di media.

Padahal, aplikasi perusahaannya adalah yang cukup populer digunakan di Amerika, sekitar lebih dari 150 juta pengguna aktif.

Lantas, kenapa Amerika takut dengan TikTok hingga mencecar sang CEO?

Berikut lima ulasan hasil rapat dengar pendapat kongres Amerika dengan Shou Zi Chew :

Mengapa Amerika Takut dengan TikTok sampai Cecar CEO Shou Zi Chew selama Lima Jam?
Mengapa Amerika Takut dengan TikTok sampai Cecar CEO Shou Zi Chew selama Lima Jam? (Tangkapan Layar)

1. Hubungan TikTok dengan China sedang dikritik

Banyak anggota komite berfokus pada ByteDance, perusahaan induk TikTok dan para eksekutifnya, yang menurut mereka memiliki hubungan dengan Partai Komunis China.

Anggota komite bertanya seberapa sering Chew berhubungan dengan Bytedance.

Mereka juga mempertanyakan apakah solusi yang diusulkan perusahaan, yang disebut Project Texas, untuk menawarkan perlindungan yang memadai bagi pengguna.

Sebab, ada regulasi di Cina yang mengharuskan perusahaan membuat data pengguna dapat diakses oleh pemerintah.

Pada satu titik, Tony Cárdenas, seorang Demokrat dari California, langsung bertanya kepada Chew apakah TikTok adalah perusahaan Cina.

Chew menjawab bahwa TikTok bersifat global, tidak tersedia di Cina daratan, dan berkantor pusat di Singapura dan Los Angeles.

Neal Dunn, seorang Republikan dari Florida, bertanya dengan keterusterangan serupa apakah ByteDance telah memata-matai warga Amerika.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved