Gunung Merapi

UPDATE Gunung Merapi 23 Maret 2023: Gunung Merapi Keluarkan 17 Kali Guguran Lava Pijar

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat ada 17 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.300

Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Kurniatul Hidayah
Twitter BPPTKG
Tangkapan layar video awan panas guguran Gunung Merapi tanggal 17 Maret 2023 pukul 19.30 WIB dengan jarak luncur 1300 m ke arah Barat Daya (Kali Bebeng). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Aktifitas Gunung Merapi (2.968 mdpl) terpantau masih tinggi, Kamis (23/3/2023).

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat ada 17 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.300 meter ke arah barat daya.

Baca juga: Lebaran 2023 Ini Pemkab Klaten Siapkan 8 Bus Mudik Gratis Bagi Warganya di Jabodetabek

Hal itu berdasarkan perode pengamatan pukul 00:00-06:00 WIB.

Secara meteorologi cuaca berawan. Angin bertiup lemah ke arah barat.

Suhu udara 14-19 °C, kelembaban udara 67-99 persen, dan tekanan udara 836-920.8 mmHg.

Visual Gunung Merapi jelas, kabut 0-II, hingga kabut 0-III.

Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 50-400 m di atas puncak kawah.

Kegempaa guguran (Jumlah : 49, Amplitudo : 3-24 mm, Durasi : 25.7-261.8 detik).

Hybrid/Fase Banyak (Jumlah : 15, Amplitudo : 3-10 mm, S-P : 0.5-0.9 detik, Durasi : 5-7.1 detik)

Vulkanik Dangkal (Jumlah : 5, Amplitudo : 30-60 mm, Durasi : 9.4-11.8 detik)

Tingkat aktifitas Gunung Merapi Level III (Siaga)

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (Kur)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved