Kasus Mutilasi di Sleman
Akhir Pelarian Pelaku Mutilasi Wanita Muda di Sleman, Bersembunyi di Temanggung
Pelaku yang belum disebutkan inisialnya ini ditangkap di rumah salah satu kerabatnya di wilayah Temanggung
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN-- Pelarian pelaku mutilasi ibu muda di sebuah penginapan di Pakembinangun, Pakem, Sleman beberapa hari yang lalu akhirnya berakhir.
Pelaku yang belum disebutkan inisialnya ini ditangkap di rumah salah satu kerabatnya di wilayah Temanggung pada Selasa (21/3/2023) kemarin.
Pria berusia 23 tahun tersebut ditangkap tanpa perlawanan.
Polisi mengendus keberadaan pelaku di wilayah Temanggung setelah melakukan serangkaian penyelidikan dan meminta keterangan saksi.
Setelah mendapatkan petunjuk kuat yang mengarah ke pelaku, polisi pun bergerak cepat dengan melakukan penggeledahan di mess yang selama ini ditempati oleh pelaku.
Dari dalam kamar pelaku, polisi menemukan sepucuk surat yang berisi penyesalan pelaku.
Petunjuk penting itu semakin menguatkan kalau pria berambut gondrong tersebut merupakan pelaku mutilasi terhadap A, warga Kraton, Yogyakarta.
Setelah diamankan, pelaku langsung digelandang ke Polda DIY untuk pemeriksaan lebih lanjut untuk menguak motif pembunuhan sadis tersebut.
Dir Reskrimum Polda DIY, Kombes Pol Nuredy Irwansyah Putra mengatakan pria yang diamankan di Temanggung diduga kuat merupakan pelaku utama dari pembunuhan sadis di sebuah penginapan di Pakem.
"Sehingga kuat dugaan yang bersangkutan yang melakukan (mutilasi). Kemudian kami lakukan pengejaran dan kami dapat informasi ketangkap di Temanggung," jelas Nuredy.
Saat ini, pihaknya belum bisa menyampaikan informasi secara detail. Termasuk motif ataupun hubungan tersangka dengan korban.
Sebab, polisi masih akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan meminta keterangan dari tersangka yang akan dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP). Ia berkomitmen, dalam waktu cepat kasus tersebut akan segera diungkap ke publik.
"Setelah jelas nanti akan kami informasikan. Jika tidak ada halangan, Insya Allah besok pagi kita akan rilis. Kita upayakan satu kali 24 jam ini, kita mendapatkan informasi yang layak," katanya.
Kronologi pembunuhan
Nuredy menjelaskan pelaku datang ke wisma penginapan di Pakembinangun di hari Sabtu (18/3/2023) sekira pukul 13.00 WIB.
Pelaku datang untuk check in dengan durasi waktu 6 jam membayar Rp 60 ribu.
Setelah sewa kamar, satu jam kemudian, sekitar pukul 14.00 WIB, pelaku keluar dan kembali lagi ke penginapan pada sekira pukul 15.00 atau 16.00 WIB.
Saat datang itu, pelaku sempat melakukan perpanjangan sewa kamar untuk 6 jam berikutnya.
"Saat datang lagi itu, keterangan dari penjaga wisma (pelaku) datang bersama wanita," kata dia, Selasa (21/3/2023).
Setelah itu, keduanya masuk kamar dan tidak keluar lagi.
Nuredy mengatakan, saat itu pelaku membawa kendaraan sepeda motor.
Selanjutnya, penjaga wisma sudah tidak melihat kendaraan yang dibawa pelaku pada Minggu (19/3/2023) sekira pukul 02.00 dinihari sehingga disimpulkan bahwa pelaku malam itu sudah turun berada di kamar.
Penjaga Wisma pada hari Minggu mencoba menanyakan dengan mengetuk pintu kamar.
Tujuannya untuk menanyakan apakah kamar akan diperpanjang atau tidak. Namun tidak ada jawaban.
"Diintip dari jendela, ada kepala tergeletak di kamar mandi dan terlihat ada bercak darah. Kemudian penjaga menghubungi pemilik wisma, dibuka secara paksa. Terlihat korban tergeletak di kamar mandi dalam kondisi mengenaskan," ujar dia.
Sebelumnya sesosok mayat perempuan diketahui berinisial A, (34) warga Patehan, Yogyakarta ditemukan di sebuah wisma penginapan di padukuhan Purwodadi, Pakembinangun, Pakem, Kabupaten Sleman.
Saat ditemukan, tubuh korban dalam kondisi mengenaskan. Beberapa bagian tubuh korban terpotong.
Dukuh Purwodadi, Kamri, bercerita temuan sesosok mayat perempuan tersebut bermula pada hari Minggu (19/3/2023) malam, penjaga wisma penginapan curiga tamu yang menginap sejak Sabtu (18/3/2023) sore tak kunjung keluar kamar.
Sementara lampu kamar terus menyala.
Karena curiga, minggu malam itu, sekira pukul 22.30 WIB, pintu kamar diketuk. Namun tidak ada jawaban.
"Terus dibuka, congkel lewat jendela kecil ditemukanlah (mayat) di kamar mandi," kata dia, Senin (20/3/2023).
Saat itu, Ia mengaku ditelepon oleh penjaga hotel.
Kemudian ditindaklanjuti menghubungi Polsek Pakem, Polresta Sleman dan Polda DIY.
Kamri mengatakan, saat ditemukan kondisi jenazah mengenaskan, yakni beberapa bagian tubuhnya terpotong.
Proses evakuasi berlangsung cukup lama. Karena kondisi jenazah yang tidak utuh.
"Jenazah baru berhasil dievakuasi saat adzan subuh dan dibawa ke RS Bhayangkara," katanya.
Kapolresta Sleman, Kombes Pol Aris Supriyono, mengatakan perkara ini masih dalam penanganan dari Personel Polresta Sleman dan Polda DIY.
Disinggung dugaan pelaku, Ia meminta untuk menunggu karena masih dalam proses pengungkapan.
"Tunggu aja hasil ungkapnya. Sabar," kata dia.
Sementara itu, Direskrimum Polda DIY, Kombes Pol Nuredy Irwansyah Putra, mengatakan jenazah korban saat ini sudah dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan autopsi.
Pihak Kepolisian sekarang masih menunggu hasil autopsi. Adapun terkait pelaku maupun motif hingga kini masih dalam proses penyelidikan.
"Saat ini masih dalam penyelidikan. Setelah terungkap akan kami jelaskan sejelas-jelasnya," kata dia. (*)
Terdakwa Kasus Mutilasi Pakem Sleman Hadapi Vonis Rabu Pagi |
![]() |
---|
Bacakan Pledoi, Pelaku Mutilasi Mamah Muda di Pakem Sleman Minta Hukuman Seringan-ringannya |
![]() |
---|
Pelaku Mutilasi Pakem Dituntut Hukuman Mati, Pusham UII: Dogma yang Sudah Lama Ditinggalkan |
![]() |
---|
Kabar Terbaru Kasus Mutilasi Mama Muda Asal Jogja di Penginapan Wilayah Sleman |
![]() |
---|
Sidang Tuntutan Terdakwa Kasus Mutilasi di Pakem Sleman Ditunda, Ini Pertimbangan Jaksa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.