Kasus Mutilasi di Sleman

Hasil Penyelidikan Sementara Kasus Mutilasi di Pakem Sleman, Ini Penjelasan Direskrimum Polda DIY

Direskrimum Polda DIY, Kombes Pol Nuredy Irwansyah Putra, menyebut polisi menemukan tiga benda tajam saat olah TKP pembunuhan tersebut

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Muhammad Fatoni
Tribunjogja/Ahmad Syarifudin
Lokasi penemuan mayat korban pembunuhan disertai mutilasi di Pakembinangun, Sleman 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Polisi terus melakukan penyelidikan terkait kasus pembunuhan yang disertai aksi mutilasi yang terjadi di sebuah penginapan di Pakembinangun, Pakem, Sleman.

Terbaru, polisi mendapatkan sejumlah fakta terkait kasus mutilasi yang diduga terjadi pada Sabtu (18/3/2023) malam tersebut.

Di antaranya polisi menemukan sejumlah barang bukti berupa beberapa senjata tajam yang diduga digunakan pelaku menghabisi nyawa korban yakni seorang seorang perempuan berinisial AI.

Direskrimum Polda DIY, Kombes Pol Nuredy Irwansyah Putra, menyebut polisi menemukan tiga benda tajam saat olah TKP pembunuhan tersebut.

Tiga benda tajam tersebut diduga kuat digunakan pelaku saat memotong-motong tubuh korbannya hingga terbagi 3 potongan besar dan 62 potongan kecil.

"Ada beberapa benda tajam yang kami dapatkan di TKP. Satu pisau komando kemudian gergaji pisau cutter dan ada beberapa alat kayak sarung pisau," kata Direskrimum Polda DIY, Kombes Pol Nuredy Irwansyah Putra, di Mapolda DIY, Selasa (21/3/2023).

Baca juga: BREAKING NEWS Kasus Mutilasi di Sleman: Polisi Kantongi Identitas Pelaku Pembunuhan

Baca juga: Terduga Pelaku Mutilasi di Sleman Tinggalkan Sepucuk Surat di Kamar Kos

Meski telah mengantongi sejumlah alat bukti, pihaknya belum dapat menyimpulkan apakah pembunuhan itu telah direncanakan oleh pelaku.

Sebab polisi masih membutuhkan upaya penyelidikan lebih lanjut untuk menentukan konstruksi perkara.

"Apakah itu pembunuhan berencana, tunggu hasil penyelidikan saja," terang dia.

Kombes Nuredy menuturkan, antara pelaku dan korban saat datang ke penginapan terlihat harmonis.

Mereka datang ke penginapan yang terletak di Pakembinangun, Pakem, Kabupaten Sleman pada Sabtu (18/3/2023) sore sekitar pukul 15.00 WIB.

Mayat perempuan dengan kondisi mengenaskan diketemukan di wisma di Pakembinangun, Pakem Sleman. Kondisi Wisma saat ini ditutup terpal dan palang kayu.
Mayat perempuan dengan kondisi mengenaskan diketemukan di wisma di Pakembinangun, Pakem Sleman. Kondisi Wisma saat ini ditutup terpal dan palang kayu. (Tribunjogja.com/Ahmad Syarifudin)

Diduga pembunuhan yang dilakukan pelaku terjadi pada Sabtu malam sebab Minggu (21/3/2023) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB pelaku diketahui telah meninggalkan penginapan.

"Terkait kapan korban dibunuh, kita tunggu hasil dari dokter forensik," terang dia.

Nuredy juga belum memastikan hasil autopsi secara mendalam terkait kabar yang menyebutkan bahwa korban sedang hamil.

Korban Tewas Disayat

Sementara terkait kematian korban, menurut Nuredy, pihaknya belum bisa memastikan waktu pembunuhannya.

Namun berdasarkan hasil olah TKP dan keterangan dokter forensik RS Bhayangkara, polisi menduga korban meninggal dikarenakan mengalami pendarahan akibat sayatan pada lehernya.

"Ada luka diduga akibat sayatan dibagian leher yang mana luka tersebut sepanjang 20 sentimeter, lebar 4 sentimeter, kedalaman luka 9 sentimeter yang mengakibatkan pendarahan dan korban meninggal," terang dia.

Dugaan itu diperkuat adanya sejumlah benda tajam yang ditemukan penyidik di TKP kejadian.

Secara umum polisi telah mendapatkan informasi terkait potongan tubuh korban pascamutilasi yang dilakukan oleh pelaku.

"Dokter sudah menuliskan hasil sementara dari pemeriksaan luar saja, bahwasanya tubuh korban itu dipotong 3 bagian besar, yaitu tubuh (badan) dan kedua kaki. Lalu Ada beberapa potongan lain yaitu 62 potongan termasuk salah satu kaki sampai terlihat ke tulangnya," kata Direskrimum di Mapolda DIY.

Sebelum tubuh korban dipotong-potong hingga 62 bagian, diduga korban terlebih dahulu dibunuh dengan cara menyayat leher korban.

Seorang relawan turut membantu membawa peti jenazah ke rumah duka korban mutilasi, Senin (20/3/2023)
Seorang relawan turut membantu membawa peti jenazah ke rumah duka korban mutilasi, Senin (20/3/2023) (TRIBUNJOGJA/MIFTAHUL HUDA)

Kronologi

Diberitakan sebelumnya, seorang mayat perempuan diketahui berinisial A, (35) warga Patehan, Kota Jogja ditemukan di sebuah wisma penginapan di padukuhan Purwodadi, Pakembinangun, Pakem, Kabupaten Sleman.

Lurah Pakembinangun, Suranto mengatakan, kamar yang sebelumnya ditempati oleh seorang perempuan dan wanita muda itu tidak dibuka sejak keduanya menginap pada Sabtu (18/3/2023) sore.

Awalnya ada laporan dari pegawai kalau di kamar itu (lokasi penemuan korban) tidak dibuka dua hari.

Menurut Suranto, dari laporan yang diterima pihaknya, pria yang sebelumnya berada di dalam kamar bersama korban sempat laporan ke pegawai kalau hendak memperpanjang sewa kamar pada Minggu (19/3/2023) siang.

Setelah itu, pria yang menginap bersama korban langsung pergi dan tidak pernah kembali lagi ke penginapan.

"Info yang saya terima, yang laki-laki sempat laporan mau perpanjangan ke pegawai. Setelah itu langsung pergi,"jelasnya "kata Lurah Pakembinangun, Suranto saat dihubungi Tribunjogja.com, Senin siang.

Sedangkan berdasarkan keterangan dari Dukuh Purwodadi, Kamri, temuan sesosok mayat perempuan tersebut bermula pada hari Minggu (19/3/2023) malam.

Mayat ditemukan oleh Penjaga wisma penginapan curiga tamu yang menginap sejak Sabtu (18/3/2023) sore tak kunjung keluar kamar.

Sementara lampu kamar terus menyala.Karena curiga, minggu malam itu, sekira pukul 22.30 WIB, pintu kamar diketuk.

Namun tidak ada jawaban.

"Terus dibuka, congkel lewat jendela kecil ditemukanlah (mayat) di kamar mandi," kata dia, Senin (20/3/2023).

Baca juga: Kisah Lengkap Kasus Mutilasi Wanita Asal Jogja di Kamar Penginapan Pakem Sleman

Baca juga: CERITA Ayah dari Korban Mutilasi di Sleman: Sabtu Pagi Masih Ketemu, Sore WA Nggak Aktif

Saat itu, Ia mengaku ditelepon oleh penjaga hotel.

Kemudian ditindaklanjuti menghubungi Polsek Pakem, Polresta Sleman dan Polda DIY.

Kamri mengatakan, saat ditemukan kondisi jenazah mengenaskan, yakni beberapa bagian tubuhnya terpotong.

Proses evakuasi berlangsung cukup lama. Karena kondisi jenazah yang tidak utuh.

"Jenazah baru berhasil dievakuasi saat adzan subuh dan dibawa ke RS Bhayangkara," katanya.

Kapolresta Sleman, Kombes Pol Aris Supriyono, mengatakan perkara ini masih dalam penanganan dari Personel Polresta Sleman dan Polda DIY.

Disinggung dugaan pelaku, Ia meminta untuk menunggu karena masih dalam proses pengungkapan.

"Tunggu aja hasil ungkapnya. Sabar," kata dia.

( tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved