Berita Bantul

Kalurahan Bangunharjo Bantul Berkomitmen Mengelola dan Mengolah Sampah

Diharapkan gerakan pengelolaan sampah ini dapat meluas di 17 padukuhan lain di Kalurahan Bangunharjo, Bantul

Penulis: Santo Ari | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Santo Ari
Warga Padukuhan Semail, Bantul, menimbah sampah yang telah dipilah, Minggu (19/3/2023) 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Kalurahan Bangunharjo di Kapanewon Sewon berkomitmen untuk mewujudkan slogan Gerbang Mawar Asri (Gerakan Bangunharjo Makaryone Warga Agawe Sehat, Resik, Indah).

Mulai dari Padukuhan Semail, warga memulai untuk memilah dan memanfaatkan sampah, dan diharapkan gerakan pengelolaan sampah ini dapat meluas di 17 padukuhan lain di Kalurahan Bangunharjo.

Baca juga: Pemkab Bantul Akan Kurangi Pembuangan Sampah ke Piyungan dengan Membangun TPST Modalan

Lurah Bangunharjo, Nur Hidayat, mengatakan wilayah yang dipimpinnya adalah perbatasan kota dan desa yang membuat produksi sampah sangat besar.

Dari pendataannya, dalam satu hari Kalurahan Bangunharjo bisa menghasilkan sampah sebanyak 20 ton.  

“Gerbang Mawar Asri adalah motto kami, dengan harapan Bangunharjo bisa menjadi penggerak dalam mewujudkan pemilahan sampah dari level paling bawah atau rumah tangga,” ujarnya.

Maka dari itu, pada Minggu (19/3/2023) kemarin pihaknya melakukan sosialisasi pilah sampah dan Penandatangan Komitmen Gerbang Mawar Asri 2023  dengan pendampingan dari Kelompok Swadaya Mandiri (KSM) Pilah Berkah Imogiri.

Ia berharap, melalui edukasi ini warga memiliki gambaran untuk mengelola dan mengolah sampah dari rumah tangga.  

“Sebetulnya di masing-masing padukuhan ada (pengelolaan sampah), tetapi belum terkelola dengan baik, dari Semail ini nanti kita akan mengepakan sayap untuk semua 17 padukuhan,” ucapnya.

Selain mendapat pendampingan untuk melakukan pemilahan, warga juga diajarkan untuk membuat komposter dari sampah organik rumah tangga. Nantinya diharapkan komposter ini akan jadi produk unggulan di Bangunharjo.

“Komposter ini jika dikelola dengan baik akan jadi pupuk alternatif bagi petani kita. Apalagi saat ini ada subsidi pupuk yang dihapuskan, petani akan kelimpungan kalau tidak disiapkan dari sekarang alternatif pengganti pupuk. Apalagi kualitas pupuk organik lebih baik dari pada pupuk kimia,” ucapnya.  

Ketua KSM Pilah Berkah, Yekti Murwani mengatakan pihaknya sudah tiga bulan mendampingi warga di Padukuhan Semail.

Ia berharap setelah ini warga mampu mengolah sampah dengan baik.

“sebelumnya masyarakat di sini belum mengelola sampah dengan baik. Dan dengan adanya pendampingan yang kami berikan, mereka mulai memahami ternyata sampah yang selama ini dibuang banyak manfaatnya dan menambah nilai ekonomis ibu-ibu,” ucapnya.

Untuk saat ini warga masyarakat baru dalam tahap memilah sampah untuk kemudian dijual ke pelapak.

Tadinya sampah-sampah baik organik dan anorganik hanya dibuang. Kini mereka bisa menghasilkan uang dari hasil memilah dan menjual sampah anorganik mereka.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA
    Komentar

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved