Erupsi Gunung Merapi

Erupsi Gunung Merapi Tak Berpengaruh pada Reservasi Kamar Hotel di DI Yogyakarta

Rentetan Erupsi Gunung Merapi yang terjadi beberapa hari ini tak berdampak pada tingkat reservasi kamar hotel di wilayah DI Yogyakarta.

Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Kurniatul Hidayah
Istimewa
ilustrasi Hotel 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Rentetan erupsi Gunung Merapi yang terjadi beberapa hari ini tak berdampak pada tingkat reservasi kamar hotel di wilayah DI Yogyakarta.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Deddy Pranowo Eryono mengatakan, berdasarkan hasil pemantauannya tidak ada tamu hotel yang membatalkan reservasi sejak Gunung Merapi mulai mengalami erupsi pada 11 Maret 2023 lalu.

"Tidak ada penurunan maupun penundaan dari mulai erupsi 11 Maret sampai dengan saat ini," kata Deddy, Rabu (15/3/2023).

Baca juga: 917,5 Hektare Lahan Tanaman Cabai di Kabupaten Magelang Terdampak Abu Vulkanik Merapi

Deddy mengatakan, erupsi ini justru dapat menarik minat wisatawan domestik maupun luar negeri untuk menyambangi DIY. 

Namun dia mengimbau agar wisatawan dapat mengamati Gunung Merapi pada jarak aman yang sudah ditentukan oleh pihak berwenang.

"Saya kira imbauan seperti dari pemerintah untuk jaga jarak aman 7 km dari puncak Merapi," paparnya.

Adapun terkait tingkat okupansi kamar hotel di pertengahan Maret ini berada di angka 45 persen.

Namun jumlah tersebut kemungkinan akan terus menurun sepanjang bulan Ramadan menjadi sekitar 25 persen. 

Namun okupansi kamar biasanya akan kembali meningkat H-5 jelang Hari Raya Idul Fitri.

Untuk menarik tamu dan pengunjung selama bulan Ramadan, pihaknya akan memberikan promo dan diskon khusus baik untuk hotel maupun restoran anggota PHRI DIY.

"Anggota PHRI di bulan Ramadan ini memberikan promo hotel dan juga buka puasa. Hotel memberikan special promo yang berbeda hal ini untuk menarik tamu karena sudah tradisi di bulan puasa okupansi pasti turun," jelasnya.

Sementara Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) DIY, Singgih Raharjo mengatakan, secara umum kondisi destinasi wisata di DIY masih tergolong aman pasca Erupsi Gunung Merapi. Hal itu terlihat dari beroperasinya dua bandara di DIY.

Meski demikian, Singgih belum bisa menjelaskan lebih detail terkait jumlah kunjungan wisatawan pasca terjadinya erupsi. Sebab proses pendataan baru dilakukan pihaknya.

"Secara umum Yogya saya kira masih aman dikunjungi (wisatawan). Penerbangan dua dua bandara juga tidak terganggu," ucapnya.

Dia mengatakan, destinasi wisata di DIY masih aman untuk dikunjungi. Namun, perlu ada penyesuaian di destinasi wisata yang berada di lereng Gunung Merapi.

Baca juga: 14 Warga Binaan Bapas Kelas II Bogor Membuat Pakan Ternak di Wana Delima Mandiri Kulon Progo

Singgih mencontohkan penyesuaian yang dilakukan meliputi rute lava tour, yang tidak melampaui batas disarankan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

"Kami imba pengelola destinasi wisata di lereng Merapi untuk waspada sehingga, jika terjadi sesuatu yang membahayakan dilakukan langkah-langkah tanpa menunggu pemberitahuan," kata dia.

Singgih pun mengimbau agar wisatawan dapat meningkatkan kewaspadaan saat berwisata di lereng Gunung Merapi.

"Situasi ini masih fluktuatif, kita ikuti informasi dari BPBD berkaitan dengan mitigasi bencana. Kemudian wisatawan selalu waspadai aktivitas terbaru," kata dia. (tro)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved