Kasus Mario Dandy

Permintaan Maaf Ibu Kantin SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta yang Meralat Pernyataan Soal Mario Dandy

Sebelumnya, berdasarkan keterangan Sumijah (55) yang merupakan penjual jajanan atau salah satu ibu kantin di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/Neti Istimewa Rukmana
Sumijah (55), seorang penjual jajanan atau salah satu ibu kantin di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta sedang memberikan klasifikasi mengenai kepribadian Mario Dandy kepada awak media di tempatnya mengais rezeki pada Rabu (1/3/2023). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Anak eks Pejabat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan Rafael Alun Trisambodo, Mario Dandy Satriyo yang melakukan penganiayaan kepada rekannya, diketahui pernah bersekolah di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta pada 2016-2019.

Sesekali Mario Dandy Satriyo meluangkan waktu untuk jajan di kantin SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

Sebelumnya, berdasarkan keterangan Sumijah (55) yang merupakan penjual jajanan atau salah satu ibu kantin di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta, menyampaikan bahwa anak tersebut hiperaktif, selalu membawa bola dan suka bermain ke sana-sini. 

Baca juga: Arsenal vs Everton dan Liverpool vs Wolves di TV Live Streaming Liga Inggris SCTV Vidio Malam Ini

Bahkan ia kerap jajan dan susah saat ditagih untuk langsung membayar. 

"(Kalau untuk pembayaran) saya harus ngejar-ngejar. Kalau dia bawa uang saya minta," kata Sumijah belum lama ini.

Namun, ternyata anak yang sedang diperbincangkan tidak seperti itu.

Saat memberikan klarifikasi di tempat ia mengais rezeki, pada Rabu (1/3/2023), Sumijah menyampaikan permohonan maaf.

"Sebelumnya saya minta maaf sekali. Kemarin saya itu hanya bermodalkan ingatan, bahwa berita Dandy (pernyataan yang dilontarkan Sumijah) tidak benar," terangnya kepada awak media.

Kendati begitu, sebelumnya, Wakil Kepala SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Bidang Kesiswaan, Eka Wahyu Wibawa mengatakan, selama menempuh pendidikan di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta, Mario Dandy Satriyo memiliki perilaku baik maupun berperilaku layaknya anak-anak pada umumnya.

"Karena mungkin masih anak-anak, masih baik-baik saja. Jadi tidak ada hal hal yang seperti kemarin (kasus penganiayaan)," ucapnya.

Ia pun menjelaskan, bahwa orang tua Mario Dandy Satriyo sering memberikan support kepada sekolah selama Dandy masih mengenyam bangku SMP. 

Walau demikian, Eka merasa prihatin dengan kejadian yang menimpa mantan anak didiknya tersebut.

"Saya sendiri prihatin dan sangat menyayangkan. Apalagi dia kan anak pejabat, sehingga (ramai dibicarakan) dari masyarakat," tutup Eka. (Nei)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved