KKB Papua
Sudah Disandera 21 Hari Oleh KKB Papua, Ini Kendala Pembebasan PIlot Susi Air Menurut Panglima TNI
Saat ini proses negoisasi untuk membebaskan pilot asal Selandia Baru tersebut terus dilakukan oleh Bupati Nduga dan sejumlah tokoh masyarakat.
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menegaskan upaya pembebasan pilot maskapai Susi Air, Philips Mark Methrtens (37) dari tangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua tidak akan melibatkan bantuan dari luar.
Pembebasan Philips akan dilaksanakan oleh TNI dan Polri serta pemerintah setempat.
TNI pun tidak melakukan penebakan pasukan di wilayah Nduga.
Upaya penyelamatan akan dimaksimalkan dengan mengerahkan prajurit yang sudah ada di wilayah tersebut.
Saat ini proses negoisasi untuk membebaskan pilot asal Selandia Baru tersebut terus dilakukan oleh Bupati Nduga dan sejumlah tokoh masyarakat.
“Tidak ada bantuan dari mana-mana. Di lapangan hanya TNI dan Polri, sekarang bagaimana caranya membebaskan sandera dengan selamat,” kata Yudo seperti yang dikutip dari Kompas.com dalam artikel " Pilot Susi Air Tak Kunjung Dibebaskan, Panglima TNI: KKB Berbaur dengan Masyarakat,".
“Negosiasi dilaksanakan oleh Pak Bupati dan tokoh-tokoh agama, tokoh masyarakat. Kami fasilitasi usaha-usaha mereka,” lanjut Yudo.
Baca juga: TPNPB OPM Pastikan Kondisi Pilot Susi Air Sehat, Dijadikan Alat Negosiasi Oleh KKB
Upaya pembebasan pilot Susi Air ini menurut Panglima TNI terkendala sejumlah hal.
Salah satunya karena KKB Papua berbaur dengan masyarakat sehingga aparat keamanan tidak bisa serta merta langsung membebaskan begitu saja.
Aparat keamanan memilih lebih berhati-hati karena tidak ingin masyarakat yang tidak bersalah malah menjadi korban.
“Tidak mudah mengambil kelompok ini karena mereka berbaur dengan masyarakat. Kita akan mengutamakan cara persuasif, kita tidak mau masyarakat yang tidak tahu apa-apa menjadi korban,” ujar Yudo dalam siaran pers Pusat Penerangan TNI, Selasa (28/2/2023) pagi.
Yudo juga mengatakan, belum ada target kapan operasi pembebasan itu dirampungkan.
“Kita enggak ada target. Itu tadi, mereka (KKB) berlindung selalu dengan masyarakat, malah dengan anak-anak. Ya kita usahakan ya sedapat mungkin kita laksanakan secara persuasif. Kita tidak mau masyarakat menjadi korban karena itu,” kata Yudo di Mako Paspampres, Jakarta, Senin (27/2/2023), lewat rekaman suara yang dikirimkan Puspen TNI.
Adapun Philips yang merupakan warga negara Selandia Baru bersama lima penumpang Susi Air hilang kontak sesaat setelah mereka mendarat di Bandar Udara Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, pada Selasa (7/2/2023).
Pesawat dengan nomor registrasi PK-BVY itu diduga dibakar oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya sesaat setelah mendarat.
Lima penumpang merupakan orang asli Papua (OAP).
Kelimanya telah dievakuasi dan kembali ke rumah masing-masing. Sementara Philips masih dibawa KKB. (*)
Istri Anggota KKB Diduga Berselingkuh, Suami dan Komplotannya Ngamuk Bakar Bangunan di Puncak Papua |
![]() |
---|
Penjelasan Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz Soal Video Hoaks yang Disebarkan Oleh KKB Papua |
![]() |
---|
Keluarga Besar Polri Kembali Berduka, Brigpol Ronald M. Enok Gugur Ditembak KKB Papua |
![]() |
---|
KKB Papua Pimpinan Aske Mabel Serang 2 Tukang Kayu, Korban Tewas Ditembak dan Dibacok |
![]() |
---|
Dua Anggota Polri Dibacok OTK di Lanny Jaya Papua, Satu Orang Tewas, Satu Kritis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.