Mahasiswa UAD Sulap Limbah Minyak Jelantah jadi Lilin Aromaterapi

mahasiwa UAD melaksanakan sosialisasi pengelolaan limbah rumah tangga berupa minyak jelantah yang disulap menjadi lilin aromaterapi.

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
Istimewa
Ibu-ibu di Dusun Bongos II, Kalurahan Gadingsari, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul antusias mengikuti pelatihan pembuatan lilin aromaterapi dari limbah jelantah yang diselenggarakan oleh mahasiswa KKN UAD 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Sebanyak sembilan mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Dusun Bongos II, Kalurahan Gadingsari, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul.

Pada kegiatan KKN ini, mahasiwa UAD melaksanakan sosialisasi pengelolaan limbah rumah tangga berupa minyak jelantah yang disulap menjadi lilin aromaterapi.

Kegiatan sosialisasi tersebut dilaksanakan di Posko KKN UAD Dusun Bongos II, Kalurahan Gadingsari, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul dengan mengundang ibu-ibu PKK setempat.

Warga pun menyambut antusias kegiatan pelatihan pengolahan limbah jelantah menjadi lilin aromaterapi tersebut.

Pelatihan itu diawali dengan pemaparan soal limbah minyak jelantah,  mulai dari pengertian jelantah hingga dampak negatif dari penggunaan minyak jelantah untuk memasak makanan.

Setelah itu, warga diajari untuk membuat lilin aromaterapi berbahan dasar minyak jelantah yang memang banyak dimiliki oleh masyarakat.

Ide dari program kerja ini dicetuskan oleh dua mahasiswi KKN UAD yakni Nahdah Taqiyyah dan Nurullita Tri Andini yang juga menjadi pembicara dalam sosialisasi ini.

Nahdah mengatakan, ide pengelolaan limbah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi ini dipilih karena limbah minyak jelantah mudah didapatkan.

Baca juga: Minyak Jelantah di Klaten Bisa Ditukar dengan Emas, Ini Syaratnya!

Selain itu, bahan dan alat yang dibutuhkan pun sangat mudah untuk didapatkan, baik dibeli secara offline maupun online.

Dalam proses pembuatan lilin aromaterapi ini pihaknya memberikan kebebasan untuk ibu-ibu yang hadir dapat memilih wangi dari essential oil untuk dimasukan ke lilin.

“Setelah selesai memilih essential oil, kami juga memberikan kesempatan untuk ibu-ibu dapat menuangkan essential oil tersebut ke dalam lilin dan mengaduknya supaya nantinya saat lilin sudah beku dan dapat dihidupkan, wangi dari essential oil, tersebut dapat tercium dengan jelas,” kata Nahdah.

Sementara itu, Ketua Ketua KKN UAD unit X.D.1 di Dusun Bongos II, Raafi Taufiqurrahman berharap kedepannya masyarakat dapat memanfaatkan limbah minyak jelantah menjadi barang yang berguna seperti lilin aromaterapi.

“Pembuatan lilin aromaterapi ini tentunya akan menjadi alternatif untuk menambah perekonomian bagi masyarakat,” kata Raafi. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved