Dua Rumah di Klaten Rusak Akibat Bencana Hidrometeorologi, Ini Penjelasan BPBD Klaten

Konstruksi atap rumah yang diduga rapuh membuat rumah rusak setelah diterjang angin kencang dan hujan deras.

Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Muhammad Fatoni
Dok. Istimewa
Penampakan langit-langit rumah warga di Desa Gemblegan, Kecamatan Kalikotes yang rusak akibat terjangan angin kencang dan hujan deras, Minggu (26/2/2023). 

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Dua unit rumah yang berada di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah mengalami kerusakan akibat diterjang bencana hidrometeorologi pada Minggu (26/2/2023) malam.

Sekretaris BPBD Klaten, Nur Tjahjono Suharto, mengatakan, dua rumah yang dilaporkan rusak itu, pertama berada di Desa Gemblegan, Kecamatan Kalikotes.

"Rumah itu, ditinggali oleh dua orang, yang satu diantaranya mengalami luka sedang bernama Sutarmi saat rumah terdampak hujan dan angin kencang," ucapnya, Senin (27/2/2023).

Ia menjelaskan, rumah itu mengalami kerusakan pada Minggu (26/2/2023) sekitar pukul 23.13 WIB.

Konstruksi atap rumah yang diduga rapuh membuat rumah rusak setelah diterjang angin kencang dan hujan deras.

Kerugian akibat kerusakan rumah itu ditaksir mencapai Rp5,5 juta.

Rumah lainnya yang mengalami kerusakan akibat bencana hidrometeorologi, lanjutnya yakni sebuah rumah di Desa Kringinan, Kecamatan Tulung.

"Konstruksi bangunan yang diduga rapuh juga menjadi penyebab rusaknya rumah tersebut," ucap dia.

Ia menyebut, rumah warga Desa Kringinan yang rusak itu ditinggali oleh empat jiwa dan mengalami kerugian akibat kerusakan sekitar Rp8 juta.

"Selain itu, satu uni sepeda motor bebek juga tertimpa material rumah yang ambrol saat hujan disertai angin kencang," jelasnya.

Selain kerusakan dua rumah, diakui Nur Tjahjono, di Desa Planggu, Kecamatan Trucuk juga terdapat banjir luapan Sungai Dengkeng pukul 21.58 WIB hingga 01.30 WIB.

Kemudian di, Desa Dukuh, Kecamatan Bayat juga terdapat satu pohon akasia tumbang dan menimpa jaringan kabel PLN.

"Sudah dilakukan penanganan dan tak ada korban jiwa," ulasnya.

Sementara itu, Bupati Klaten, Sri Mulyani mengimbau warga Klaten untuk tetap waspada akan bencana hidrometeorologi.

Apalagi, BMKG memprediksi bulan Februari musim hujan masih terjadi di Klaten.

"Untuk warga karena ini di bulan februari intensitas hujan masih tinggi untuk selalu waspada bila terjadi hujan," ucapnya.

Kemudian, ia meminta warga menjaga kebersihan lingkungan sekitar tempat tinggalnya dan peduli lingkungan.

"Sehingga tak ada banjir karena penyumbatan aliran sungai. Jaga kesehatan," tukasnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved