Konflik Palestina Vs Israel

Pasukan Israe Serbu Nablus, 9 Warga Palestina Dilaporkan Tewas

Pasukan Israel menyerbu sebuah permukiman di Nablus, Tepi Barat, memicu bentrokan yang menewaskan sekurangnya 9 orang Palestina.

Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Krisna Sumarga
BBC Indonesia
Tentara Israel saat menghadang pengunjuk rasa Palestina. 

TRIBUNJOGJA.COM, RAMALLAH - Setidaknya sembilan warga Palestina tewas dan puluhan lainnya terluka dalam serangan tentara Israel di kota Nablus, Tepi Barat yang diduduki.

Informasi data korban ini diumumkan Kementerian Kesehatan Palestina, Rabu (22/2/2023).

Sedikitnya 102 orang terluka pada serangan itu, 82 orang terkena peluru tajam. Enam orang kini berada dalam kondisi kritis.

Konfrontasi yang meluas pecah segera setelah tentara menggerebek Nablus dengan puluhan kendaraan lapis baja dan pasukan khusus pada pukul 10 pagi (08:00 GMT).

Tentara memblokir semua pintu masuk ke kota sebelum mengelilingi sebuah rumah dengan dua pejuang Palestina yang dicari, Hossam Isleem dan Mohammad Abdulghani, yang keduanya tewas.

Baca juga: Tentara Israel Kembali Tembak Mati Warga Palestina di Tepi Barat

Baca juga: Warga Palestina Serang dan Tembaki Bus Berisi Tentara Israel di Tepi Barat

Baca juga: Karim Younis, Warga Palestina Bebas Setelah 40 Tahun Dipenjara Zionis Israel

Kelompok bersenjata Lions Den mengatakan dalam sebuah pernyataan mereka terlibat dalam bentrokan dengan pasukan Israel selama penyerbuan.

Kelompok itu bahu membahu Bersama Brigade Balata. Tentara Israel mengatakan pasukan keamanan sekarang beroperasi di kota Nablus, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Di Kota Tua Nablus, orang-orang memandangi puing-puing yang dulunya merupakan rumah besar dengan toko-toko terdekat yang penuh dengan lubang peluru.

Mobil yang diparkir hancur. Darah menodai semen dan perabotan dari rumah yang hancur berserakan di antara gundukan puing.

Partai politik Palestina mengumumkan pemogokan umum di kota Ramallah dan Nablus pada hari Rabu sebagai tanggapan atas serngan itu.

Mereka menyerukan warga Palestina untuk keluar sebagai protes di dekat pos pemeriksaan tentara Israel.

Jumlah warga Palestina yang dibunuh oleh pasukan Israel sejak awal 2023 kini telah meningkat menjadi 61 orang, termasuk 13 anak-anak, di wilayah pendudukan.

Israel meningkatkan serangan militernya, penangkapan dan pembunuhan di kota-kota dan desa-desa Palestina di Tepi Barat yang diduduki sejak Juni 2021.

Kekerasan ini meningkat menyusul pemberontakan populer Palestina yang dikenal sebagai "ledakan Mei" yang melanda Israel dan wilayah Palestina yang telah diduduki secara ilegal sejak 1967.

Pada Maret 2022, menyusul serangkaian serangan individu Palestina di Israel, tentara Israel melancarkan kampanye militer yang menyebabkan 2022 ditandai PBB sebagai tahun paling mematikan bagi warga Palestina di Tepi Barat.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved